Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grand Indonesia Kampanyekan Lifestyle yang Berkelanjutan

Kompas.com - 10/08/2019, 11:03 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komitmen peduli akan keberlangsungan lingkungan juga bisa ditunjukkan melalui produk mode. 

Beberapa merek ternama dunia maupun dalam negeri sudah mulai memperhatikan konsep sustainable fashion, yakni perilaku bertanggung jawab atas perlindungan kemanusiaan dan lingkungan ketika memproduksi produk mode.

Untuk lebih memperkenalkan konsep sustainable lifestyle, Grand Indonesia menggelar "Gaya", sebuah signature event yang diharapkan mampu membawa perubahan dengan memperkenalkan gaya hidup baru.

"Future Fashion & Sustainable Lifestyle" menjadi tema event yang dilangsungkan pada 15 hingga 18 Agustus 2019 ini.

"Kenapa future fashion dan sustainable lifestyle? Karena sudah saatnya kita harus peduli terhadap lingkungan. Lingkungan ini adalah yang akan kita tinggalkan pada anak-cucu kita."

Hal itu diungkapkan oleh Public Relations Manager Grand Indonesia, Dinia Widodo saat berbincang dengan Kompas Lifestyle di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Konsep sustainable fashion meliputi tidak sekadar soal pemilihan material saja, namun juga bagaimana desainer atau rumah mode memproduksi produk mode, bahan yang digunakan, hingga apakah proses yang dilakukan merugikan orang lain atau tidak.

Dari segi bahan, misalnya, beberapa desainer atau rumah mode sudah menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan.

Baca juga: Tren Tinggalkan Sedotan Plastik, Seberapa Besar Kontribusinya untuk Lingkungan?

Instalasi paus biru dari rotan yang terpajang di Main Atrium Grand Indonesia sebagai bagian dari event Gaya yang akan dilangsungkan 15-18 Agustus 2019. Instalasi ini bisa dinikmati mulai 8 Agustus hingga 25 Agustus 2019. KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Instalasi paus biru dari rotan yang terpajang di Main Atrium Grand Indonesia sebagai bagian dari event Gaya yang akan dilangsungkan 15-18 Agustus 2019. Instalasi ini bisa dinikmati mulai 8 Agustus hingga 25 Agustus 2019.

 

Event ini berkesinambungan dengan program "Be Fantastic with Less Plastic" yang sudah berlangsung sejak awal tahun kemarin.

Penggunaan sedotan plastik, misalnya, Dinia mengatakan sudah lebih dari 50 persen tenant di Grand Indonesia yang tidak lagi menggunakan sedotan plastik.

Instalasi seni, pagelaran busana, hingga talkshow

Program Gaya akan diramaikan oleh pagelaran busana baik dari desainer tanah air dan mancanegara, seperti Janne Kate (Inggris), Raye Padit (Singapura), serta dua desainer dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) Novita Yunus dan Aldre Indrayana.

Event juga akan diiai sesi talkshow bersama komunitas peduli lingkungan dan pertunjukan musik.

Meski begitu, pengunjung sudah bisa menikmati instalasi seni paus biru dan ikan menari mulai 8 Agustus hingga 25 Agustus 2019.

Instalasi paus biru yang ditempatkan di area Main Atrium merupakan karya Akara Projects yang dibuat dari rotan.

Baca juga: Menteri Susi Pamer Sneakers Converse Ramah Lingkungan

Instalasi paus biru dari rotan yang dipajang dalam rangkaian event Gaya Grand Indonesia.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Instalasi paus biru dari rotan yang dipajang dalam rangkaian event Gaya Grand Indonesia.

Sementara instalasi ikan gantung atau ikan menari merupakan karya KanaGoods yang berkolaborasi dengan W-Collective. Di sekitar ikan-ikan tersebut terdapat juntaian kain yang didominasi warna kuning, biru dan putih.

Warna kuning pada kain dihasilkan dari tanaman kayu Tegeran dan kain warna biru adalah hasil olahan daun Indigofera dan tanaman Strobilanthes. Kemudian ikan-ikan yang menggantung dibuat dari styrofoam dan plastik bekas hasil karya dua seniman muda W-Collective.

Lewat instalasi tersebut, Grand Indonesia ingin mengingatkan para pengunjung tentang betapa indahnya kehidupan bawah laut Indonesia yang harus kita rawat dan jaga bersama-sama.

Kurator Gaya, Bayu Pontiagus menjelaskan, sustainable lifestyle punya hubungan yang sangat erat dengan laut. Apalagi kita tahu banyak kasus ikan mati, terutama paus, karena mengkonsumsi plastik yang terbuang hingga ke laut.

"Koneksinya dengan punya sustainable lifestyle, sustainable fashion, secara otomatis kita akan mengurangi sampah yang terbuang ke alam dan ujung-ujungnya juga ke laut. So, hey we can save the whale!" kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com