KOMPAS.com - Selingkuh bukanlah sesuatu yang dibenarkan dalam sebuah hubungan. Ketika salah seorang selingkuh, hubungan akan menjadi bermasalah.
Lantas, mengapa seseorang bisa selingkuh?
Dari sebuah studi terungkap, orang-orang dengan jumlah pasangan seksual masa lalu yang banyak, atau punya kecenderungan impulsif, cenderung untuk selingkuh.
Dalam temuan yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology, orang yang impulsif dapat berselingkuh karena mereka tidak mengambil jeda untuk mempertimbangkan situasi. Mereka bertindak berdasarkan pikiran dan emosi langsung mereka. Istilahnya, tak berpikir panjang.
Selain itu, mereka yang memiliki lebih banyak pasangan seksual di masa lalu juga cenderung tidak setia karena dianggap memiliki "keterampilan" tertentu dalam mendapatkan pasangan.
Peserta yang memiliki pengalamam berhubungan seks dengan banyak pasangan juga mengaku memiliki extradyadic sex, keinginan menggali sejauh mana keterampilan dalam hubungan seks.
Namun, alasan utama untuk berselingkuh adalah perasaan tak lagi terhubung dengan pasangan dan kepuasan hubungan yang rendah.
Terlepas dari masalah yang berasal dari kepuasan dan kecocokan hubungan, penelitian ini juga menemukan, pria lebih mungkin untuk melakukan hubungan seks jika selingkuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.