Bisnis Bally semakin kuat di daratan Eropa setelah melakukan ekspansi bisnis ke New Bond Street di London, Inggris.
Pada dekade yang sama, Bally menciptakan sebuah logo merek yang menjadi ciri khas perusahaan.
Logo tersebut menggambarkan pegunungan Austria, tanah kelahiran nenek moyang Carl Franz Bally.
Bally merevolusi desain sepatu wanita dengan pump klasik modern ala Zürich.
Bisnis ini kemudian dipimpin oleh kedua anak Bally, Edouard dan Arthur Bally pada 1892.
Keduanya semakin menancapkan kaki bisnis sepatu Bally pada jalur kesuksesan. Merekalah yang mewarisi koleksi sepatu yang mengedepankan desain dan fungsi itu.
Inovasi berlanjut ketika Bally menggabungkan teknik Goodyear ke dalam pembuatan sepatu buatan tangan.
Bally kemudian menjelma menjadi perusahaan multinasional pertama.
Pekerja yang terlibat mencapai 7.000 orang di seluruh dunia dan memproduksi empat juta pasang sepatu berkualitas.
"Bally Lab" dibuka di Schönenwerd sebagai pusat riset dan pengembangan yang fokus pada proses produksi dan teknik pembuatan.
Produser film dan pionir industri periklanan asal Jerman Julius Pinschewer membuat material iklan sepatu Bally dengan menampilkan Charlie Chaplin sebagai bintangnya.
Sepatu Bally kemudian menjadi semacam signature yang mencitrakan kenyamanan, kulit berkualitas, konstruksi detil, serta inovasi.
Bisnis ini membuat sebuah perubahan pola kebiasaan pada masanya. Bally terus menyempurnakan bentuk-bentuk koleksi sepatunya.
Kemudian terciptalah sebuah alas kaki yang memperkenalkan lubang-lubang, jahitan tipe baru serta tenun pita.