Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Sampo yang Tepat untuk Tekstur Rambut Halus

Kompas.com, 16 Oktober 2019, 17:23 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com- Pemilik rambut tipis dan halus mungkin paham masalah rambut yang harus mereka hadapi setiap hari: rambut lepek dan terlihat tipis.

Menurut pakar pewarnaan rambut, David Adams, rambut yang halus memang cenderung perlu sering keramas karena gampang berat oleh minyak, produk perawatan rambut yang dipakai, dan tumpukan debu.

"Dibutuhkan sampo yang tepat untuk membuat rambut yang lepek kembali segar. Gunakan sampo yang yang tidak terlalu berat pada minyak atau pelembab yang bisa membuat rambut makin berminyak," kata Adams.

Hindari sampo yang mengandung silikon karena akan meninggalkan residu di akar rambut dan rambut pun terlihat lepek dengan cepat.

Pilihlah sampo yang secara khusus memiliki formula membuat rambut lebih bervolume. Sampo dengan formula yang ringan.

Saat keramas, fokuskan sampo pada bagian akar di mana sebagian besar kotoran, minyak, dan sisa produk, tertinggal.

"Jika merasa rambut sangat kotor, bilas ulang pakai samponya sebelum memakai kondisioner," katanya.

Mengenai kondisioner, menurut Adams, sebaiknya hanya digunakan seperlunya saja, tidak perlu setiap keramas. Kondisioner juga cepat membuat rambut lepek. Pemakaiannya juga hanya pada ujung rambut, bagian yang paling rusak dan kering.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau