KOMPAS.com - Brand sepatu lokal asal Bandung, Exodos57, tengah memproduksi sepatu edisi khusus bertema lingkungan.
“Sepatunya masih diproduksi. Dalam satu box, nantinya akan ada sepatu, sedotan stainless,” ujar Pemilk Exodos57, Gally Rangga, saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Gally mengatakan, ide awal sepatu ini berangkat dari kesadaran bahaya sampah plastik yang marak di Indonesia dan dunia.
Dari sana, Gally bersikeras membuat sepatu edisi khusus dengan mendesain sepatu, ilustrasi, hingga posternya, seorang diri. Bahkan, sepatunya nanti akan didedikasikan untuk Pulau Plastik di Bali.
Baca juga: Dibuat Terbatas, Sepatu Peta Indonesia Exodos 57 Langsung Sold Out
Peluncuran sepatu yang akan dilaksanakan akhir November 2019 ini pun dibuat berbeda.
Ia menggandeng aktivis lingkungan Robi Navikula untuk membuat kampanye bahaya sampah plastik.
“Nanti akan ada campaign dari Bandung ke Bali (menggunakan motor). Kemudian sepatu diluncurkan di Bali,” ungkap Gally.
Seluruh proses campaign ini akan diabadikan dalam bentuk video pendek yang akan diungggah ke jejaring YouTube.
Mengenai detil sepatu ia belum bisa mengatakannya. Yang pasti, hasil penjualan sepatu edisi khusus ini untuk memperbaiki lingkungan di Indonesia.
Ia berharap, kampanye bahaya sampah plastik ini membawa dampak positif pada masyarakat. Orang-orang menjadi peduli dengan sampah yang diproduksinya.
Baca juga: Sepatu Bandung FTW Exodos57 Ajak Biker Tampil Stylish
Misal, dengan memilih melakukan diet sampah plastik, tidak menggunakan sedotan plastik, memilah sampah sebelum membuangnya, dan lainnya.
Sampah di Indonesia
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pernah mengatakan, Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua yang dibuang ke laut setelah China.
Berdasarkan data yang diperolehnya dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun,
Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Untuk kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
“Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3–5 milimeter."
"Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh hewan-hewan laut," ujar Susi kala itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram