Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, 6 Risiko dari Main Ponsel Sebelum Tidur

Kompas.com - 15/01/2020, 16:29 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Banyak orang sulit lepas dari telepon genggam. Dari sejak membuka mata di pagi hari hingga sebelum tidur, layar ponsel selalu menjadi benda yang paling sering "dipandangi".

Apalagi, momen sebelum tidur adalah momen terbaik untuk melihat media sosial atau mengecek email, maka tak heran kebiasaan ini terbawa hingga menjelang tidur. 

Nah, terkait dengan kondisi itu, para ahli dan sejumlah penelitian kesehatan mengungkapkan, sesuatu yang tampak seperti kebiasaan wajar semacam itu, ternyata dapat membahayakan kesehatan.

Baca juga: Usir Lemak Perut dengan Konsumsi Minuman Ini Sebelum Tidur

Meski kita menganggap memeriksa pesan dan berselancar di Instagram dapat membantu lebih cepat tidur, namun menggunakan ponsel di malam hari akan berdampak negatif.

Setidaknya kesehatan mata menjadi bagian yang berpotensi terkena imbasnya. Sebab, cahaya biru yang dipancarkan ponsel sangat tajam pada malam hari.

Cahaya itu bukan cuma memengaruhi pengelihatan, tapi juga produksi hormon melatonin yang bertanggung jawab untuk tidur.

Baca juga: Olahraga Sebelum Tidur Malam, Apakah Baik untuk Kesehatan?

Pertimbangkan alasan berikut, dan pikirkan untuk meninggalkan ponsel sebelum tidur.

1. Memengaruhi durasi tidur

Cahaya biru dari ponsel memengaruhi produksi melatonin, salah satu hormon yang membantu seseorang tidur dan mengatur siklus tidur.

Penggunaan ponsel secara teratur di malam hari dapat menyebabkan kurang tidur karena pikiran masih aktif hingga beberapa saat sebelum terlelap. 

Selain itu, keinginan kompulsif untuk memeriksa ponsel dapat mengakibatkan penundaan waktu tidur dan mengurangi durasinya.

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Alami Kebocoran Pembuluh Darah Retina?

2. Merusak retina

Cahaya pada ponsel memiliki gelombang pendek yang lebih berkedip. Ini akan memengaruhi pengelihatan dan dalam jangka waktu lama dapat merusak retina.

Menurut American Macular Degeneration Association, cahaya biru dari ponsel menyebabkan kerusakan pada retina yang permanen dan degenerasi makula.

3. Meningkatkan risiko depresi

Menatap layar ponsel ketika seharusnya sudah tidur bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental. Kita menjadi rentan terhadap depresi.

Di samping itu, tingkat energi yang rendah di siang hari, ditambah kesulitan untuk berpikir karena kurang tidur, juga memicu rasa lemah emosional dan mental.

Baca juga: Awas, Jadi Orang Kaya dan Terkenal Justru Rentan Depresi

4. Berisiko terkena kanker

The World Health Association menyatakan, ponsel dapat menjadi penyebab kanker bagi manusia karena memancarkan radiasi elektromagnetik yang telah dikaitkan dengan jenis kanker tertentu.

Paparan cahaya biru berkepanjangan dan pengaruhnya pada siklus tidur telah terbukti meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker prostat.

5. Memengaruhi otak

Bertentangan dengan namanya dengan "ponsel pintar", paparan berlebihan terhadap gadget bisa memengaruhi otak kita.

Baca juga: Awas, Terlalu Sering Nonton TV dan Main Gadget Bisa Merusak Otak Anak

Penggunaan ponsel dan tidur yang terganggu membuat otak tidak mampu memperbaiki koneksi yang rusak di siang hari --salah satu alasan mengapa kita tak dapat berpikir jernih setelah tidak tidur di malam hari.

6. Membuat mata menjadi tegang

Melihat cahaya biru dari ponsel di saat gelap akan mengakibatkan mata tegang dan sakit. Jika ini berlangsung lama, tentu dapat merusak penglihatan secara permanen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com