Meski begitu, Lana mengaku tidak bermaksud mencegah orang minum obat anti-malaria jika peneliti membuktikan itu dapat memerangi virus corona.
"Semoga itu benar-benar melayani pengobatan Covid-19," katanya dalam pemberitaan surat kabar itu.
"Tapi orang tua, kakek dan nenek, semua orang perlu tahu. Itu berbahaya."
Sementara itu, Direktur pelaksana Oklahoma Center for Poison and Drug Information, Scott Schaeffer mengatakan, hydroxychloroquine juga sedang ditinjau sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial.
Baca juga: Untuk Pengobatan Covid-19 Sudah Siap 3 Juta Butir Klorokuin, Avigan Sedang Dipesan 2 Juta Butir
Hydroxychloroquine cenderung ditoleransi lebih baik daripada chloroquine, tetapi perlu waspada akan keduanya.
"Hydroxychloroquine tidak seburuk itu, tetapi masih harus berhati-hati untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak, karena dapat memiliki efek yang sangat mirip chloroquine," kata Schaeffer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.