Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lockdown" di Perancis, Pria Ini Lari Maraton 6 Jam di Balkon 7 Meter

Kompas.com - 22/03/2020, 14:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah wabah virus corona (Covid-19), seorang warga Balma, Perancis, Elisha Nochomovitz tetap rutin berolahraga.

Tak tanggung-tanggung olahraga yang dilakukannya adalah lari maraton.

Meski begitu, Nochomovitz sama sekali tidak meninggalkan apartemennya, karena dia hanya berlari di balkon apartemennya.

Baca juga: Lockdown karena Virus Corona Sebenarnya Seperti Apa?

Lho, bagaimana ia melakukannya?

Nochomovitz berlari hingga 42,2km maju dan mundur, membuatnya sama sekali tidak meninggalkan balkon apartemennya yang membentang sepanjang tujuh meter.

Bagi Nochomovitz, ini adalah tantangan fisik dan mental.

Ia juga membagikan foto-foto diri saat tengah berlari maraton secara online untuk mendukung para personel medis yang tengah berjuang.

Beberapa orang pernah melakukan hal serupa di tengah pandemi global ini, misalnya para atlet yang berlari di apartemen mereka di Wuhan.

Atau, saat para pesepeda yang menemukan cara untuk berlatih di kamar hotel mereka di Abu Dhabi.

Seperti mereka, Nochomovitz ingin menunjukkan bahwa menjaga tubuh tetap bugar di masa isolasi dan virus yang mewabah masih sangat memungkinkan.

Selain itu, ia juga ingin meningkatkan suasana hati semua orang.

Baca juga: Italia Lockdown karena Virus Corona, Sungai di Venesia Terlihat Jernih

"Ini lebih kepada mencoba tantangan yanh sedikit gila dan membawa sedikit sentuhan humor untuk mengurangi dramatisasi situasi ini," kata dia.

Nochomovitz tidak benar-benar mencetak durasi rekor. Ia menyelesaikan maraton itu dalam enam jam 48 menit.

Sebab, ia merasakan mual sekaligus khawatir para tetangga akan komplain karena suara langkah kakinya yang mengganggu.

Namun, pada akhirnya ia bisa menyelesaikan lari maratonnya.

Secara teknis, pemerintah Perancis masih memperbolehkan warganya pergi ke luar rumah untuk berolahraga, seperti berlari.

Namun hal itu harus dilakukan dengan mengisi dan menandatangai formulir yang menyebutkan alasan mereka meninggalkan rumah.

Angka orang-orang yang melakukan jogging di jalan-jalan Perancis dalam beberapa hari ini dikabarkan berlipat ganda di tengah cuaca yang sejuk.

Kondisi ini membuat pemerintah setempat khawatir ada banyak orang yang masih ada di jalanan dan memperlambat pemutusan rantai penyebaran virus.

Nochomovitz mengatakan, jika semua orang berpikir olahraga harus di luar rumah, maka akan semakin banyak orang yang ada di jalanan.

Selanjutnya, hal itu sama sekali tidak membantu mencegah penyebaran virus. Pada gilirannya, aksi semacam itu hanya membuat anjuran diam di rumah menjadi tidak berpengaruh.

Nochomovitz memang sudah berlatih lari maraton. "Aku perlu memastikan diriku masih bisa berlari 40km," kata dia.

Dia kehilangan jejak berapa banyak putaran yang telah dilakukannya, tetapi pedometer membantunya terus melacak jarak yang telah ditempuh, sementara pikirannya mengembara.

Terutama, -dia mengaku, memikirkan para petugas medis yang menjadi pahlawan di tengah wabah ini.

"Aku memikirkan banyak hal, apa yang akan terjadi, ketika aku melihat dunia telah berhenti, olahraga, ekonomi, keuangan," ujar dia.

"Kami belajar dalam sejarah tentang perang antarbangsa, manusia, dan senjata, tetapi ini adalah sesuatu yang di luar kita."

Demi menjalankan tantangan ini, Nochomovitz mendapatkan dukungan penting, salah satunya dari sang kekasih yang memberinya minuman dan permen cokelat.

Namun demikian -tentu saja, tak sedikit orang di luar apartemennya yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Tapi tetanggaku, mereka sangat pengertian," kata dia lagi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com