Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dengan Charles, Mengapa Putri Diana Jadi Sosok "Pemberontak"?

Kompas.com - 04/05/2020, 14:52 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sang ayah, Pangeran Philip berharap dia akan tegar menjalani pendidikan di sana, dan tumbuh menjadi lelaki yang lebih tabah.

Charles bukan tak menderita. Buktinya, dia pun sempat menjuluki masa yang dijalaninya itu dengan sebutan "hukuman penjara". Tapi toh dia menjalaninya dari tahun 1962-1967.

Baca juga: Sebuah Surat Putri Diana Dilelang Mulai Rp 145 Juta, Apa Isinya?

Sementara, Diana dikirim ke sekolah bernama Institut Alpin Videmanette di Swiss setelah dua kali gagal pada O-level  -tingkat dasar.

Di sana, Diana harus mengikuti pelajaran dalam bahasa Perancis, meskipun ketika tiba di sana, pemahamannya tentang bahasa tersebut masih amat buruk.

Diana kemudian menjadi lebih takut. Disebutkan, dia takut untuk mempermalukan dirinya sendiri.

Seperti yang dijelaskan oleh Hodgson, Diana mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dalam pekerjaan sosial dan juga pergaulan di kelasnya.

Nah, yang berbeda antara Charles dan Diana adalah, ketika keluhan Charles diabaikan, keluhan Diana didengar oleh orangtuanya.

Setelah satu semester usai, Diana dipindahkan ke Frances Shand Kydd di Knightsbridge.

Di sisi lain, Pangeran Charles memang tumbuh menjadi pribadi yang lebih hangat berkat pengalamannya menjalani hidup di sekolah asrama.

Baca juga: Kate Middleton Lepas Cincin Ikonik dari Putri Diana, Ada Apa?

Dalam wawancara pada tahun 1974 dengan Observer, Pangeran Charles mengaku senang bisa menjalani hidup di Gordonstoun.

Charles mengklaim bahwa pemahamannya bukan muncul dari kondisi sekolah, tetapi bagaimana kemandirian seseorang yang bisa membuat masa tersebut bisa dinikmati.

"Mungkin, saya tidak menikmati sekolah sebanyak yang harusnya saya dapat. Itu terjadi -mungkin, karena saya lebih bahagia di rumah daripada di tempat lain," kata Charles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com