Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Pekerjaan yang Muncul karena Pandemi Covid-19

Kompas.com, 1 Juni 2020, 12:52 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah memaksa berbagai bisnis termasuk restoran, hotel, travel, dan toko di seluruh dunia berhenti sementara waktu. Pada saat yang sama, krisis kesehatan ini telah menciptakan beberapa pekerjaan baru.

Dalam tatanan normal baru, perusahaan yangmembuka kembali bisnisnya atau pun perkantoran, tentu wajib memperhatikan protokol kesehatan. Tak heran jika kebutuhan akan alat pengukur suhu dan penguji Covid-19 menjadi penting.

"Bencana kesehatan masyarakat menciptakan berbagai peran yang diperlukan untuk mengatasi penyakit ini dan meningkatkan kepercayaan konsumen," kata Julia Pollak, ekonom tenaga kerja di ZipRecruiter, sebuah pasar kerja.

Menurut Pollak, ini delapan jenis pekerjaan yang akan populer seiring waktu, seperti dikutip dari CNBC.

1. Penguji Covid-19 di laboratorium

Para pekerja ini akan melakukan tes swab di rumah sakit, pabrik dan kantor. Posisi tersebut kemungkinan diisi oleh perawat terdaftar dan asisten perawat. Di negara maju, bayaran untuk posisi ini cukup tinggi dan dihitung per jam.

"Peluang ini terbuka untuk banyak orang yang bersedia berinvestasi dalam pelatihan keterampilan. Dan ini masih akan menjadi pekerjaan yang tumbuh untuk sementara waktu ketika perusahaan kembali dibuka," katanya.

Baca juga: Ahli Sebut CT Scan Lebih Efektif untuk Diagnosis Virus Corona daripada Tes Swab

2. Pengasuh Covid-19

Ada lonjakan permintaan pengasuh untuk ratusan ribu orang di Amerika Serikat yang telah terinfeksi Covid-19. Tentu saja, mereka yang tertarik pada posisi ini akan mempertimbangkan risiko terhadap kesehatan mereka dari pekerjaan semacam itu.

Upah biasanya diberikan hingga 25 dollar AS atau sekitar Rp 360.000 per jam dan memerlukan pelatihan serta sertifikasi.

3. Pelacak kontak

Pelacak kontak menghubungi orang-orang yang mungkin telah terinfeksi virus untuk memberikan tips dan mengatur kapan perlu tes.

SAMBUT—Petugas Satgas Covid-19 Kota Madiun menggunakan APD lengkap menyambut kedatangan pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari Brunei Darussalam di Terminal Purabaya Kota Madiun, Minggu (18/5/2020) malam.KOMPAS.COM/Dokumentasi Pemkot Madiun SAMBUT—Petugas Satgas Covid-19 Kota Madiun menggunakan APD lengkap menyambut kedatangan pekerja migran Indonesia yang baru pulang dari Brunei Darussalam di Terminal Purabaya Kota Madiun, Minggu (18/5/2020) malam.

4. Pengukur suhu

Sejumlah tempat publik seperti bandara, stadion olahraga, restoran, sekolah, dan perusahaan akan meminta seseorang untuk memeriksa suhu dari tiap orang yang datang. Kebutuhan akan petugas ini tentu meningkat.

Baca juga: Kisah Satgas Covid-19, Diancam Pakai Senjata Tajam, Diusir, hingga Menunggu Berjam-jam

5. Petugas penegak hukum

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau