Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 Juni 2020, 10:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Salah satu keistimewaan orang usia 20 tahunan adalah bisa makan tanpa memperhatikan porsi tapi berat badan bisa tetap stabil. Kondisi ini sangat berbeda ketika kita menginjak usia 40 tahunan.

Walau orang berusia pertengahan sudah memperhatikan kualitas makanan dan porsinya, namun berat badan tetap naik. Ada banyak faktor yang jadi penyebabnya.

Ilmuwan Kedokteran Obesitas Fatima Stanford, MD, MPH menyebutkan, faktor yang berperan adalah gaya hidup, pola makan, faktor biologis, hingga pola tidur.

Kabar baiknya, ada sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk mendapatkan kembali berat ideal ketika usia kita sudah menginjak 40 tahun. Anda bisa memilih cara yang paling sesuai dan efektif untuk diterapkan pada diri Anda sendiri, seperti dilansir laman menshealth.com.

Baca juga: Serangan Jantung Makin Banyak Menyerang Pria di Bawah Usia 40, Kenapa?

1. Jangan paksakan mengikuti tren

Ada banyak pola makan yang bisa digunakan untuk menurunkan berat badan. Mulai dari diet keto, paleo, mediterania, vegan, dan lainnya.

Sayangnya, riset tentang efektivitas pola makan yang sesuai untuk pria tidak sebanyak riset yang ada untuk wanita.

"Untuk pria, terkadang caranya sesederhana memperpendek jendela makan, misalnya dari 8 menjadi 10 jam jendela makan dalam sehari," kata konsultan untuk pengobatan integratif dan gaya hidup di Klinik Cleveland, Kristin Kirkpatrick, R.D.N.

Bahkan, membatasi waktu makan hingga pukul 18.00 pun bisa memberi dampak besar. Salah satu klien Kirkpatrick berhasil menurunkan berat badan hingga 68 kg dengan pola makan tersebut.

Baca juga: Cerita Pandji Pragiwaksono Turun 13 Kg dengan Plant-Based Diet

Ketika memilih pola makan, pastikan Anda bisa menjalankannya dalam jangka panjang. Sebab pria di atas usia 40 tahun pada umumnya memiliki banyak tanggung jawab di pekerjaan, rumah, bahkan terhadap orangtua. Maka pola diet yang rumit seperti vegan mungkin lebih sulit untuk dilakukan.

"Jika pola makan tersebut tidak bisa bertahan hingga 20 atau 50 tahun ke depan, maka mengapa Anda memilihnya?" kata Stanford.

Ia menekankan pentingnya pola makan berkualitas, dengan memperbanyak protein tanpa lemak, biji-bijian utuh, serta sayur dan buah. Hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan.

.SHUTTERSTOCK .

2. Latihan kekuatan

Setelah menginjak usia 30 tahun, kita bisa kehilangan massa otot 3-5 persen setiap 10 tahun jika tidak bergerak aktif.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau