Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2020, 16:45 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sementara itu, jeruk hanya mengandung 50 miligram per porsi.

Dalam riset Psychopharmacology, mereka yang mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi sebelum melakukan kegiatan yang memicu stres, memiliki tekanan darah lebih rendah.

Mereka juga mengalami pemulihan dari lonjakan kortisol yang cepat daripada orang yang mengonsumsi plasebo.

"Diet yang mengandung makanan kaya vitamin C menurunkan kortisol dan membantu orang mengatasi stres," kata Pakar Diet Elizabeth Somer.

Baca juga: Hormon Stres Pengaruhi Kadar Gula Darah Penderita Diabetes

4. Bayam

Menurut Ahli Gizi dan Nutrisi Heather Mangieri, sayuran berdaun hijau seperti bayam mengandung folat.

Folat dapat menghasilkan dipamin, yang merupakan bahan kimia otak untuk merangsang perasaan bahagia dan membantu kita tetap tenang.

Selain diolah menjadi makanan, kita bisa mengolahnya dengan cara diblender dan dicampurkan ke dalam smoothie.

Selain itu, kita bisa menambahkannya ke dalam campuran omelet tahu. Atau, menambahkannya ke dalam beragam bahan makanan favorit.

Namun, kandungan gizi dalam bayam akan hilang saat kita memanaskannya.

5. Cokelat

Selain rasanya yang nikmat, cokelat juga bisa menjadi pereda stres. Eboli mengatakan makanan lezat ini bisa meminimalkan stres, terutama cokelat hitam.

Kita bisa menambahkan cokelat dalam hidangan penutup, atau berbagai olahan lain sesuai selera, tanpa khawatir adanya efek samping.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Proteome Research membuktikan, hanya dalam dua minggu orang-orang yang mengonsumsi cokelat sebesar 1,4 ons setiap hari, memiliki kadar hormon kortisol yang rendah.

Baca juga: Rutin Konsumsi Cokelat Seminggu Sekali Bantu Menjaga Kesehatan Jantung

Demi mendapatkan manfaat yang maksimal, pilih cokelat dengan kandungan kakao minimal 70 persen.

Namun, cokelat hitam tinggi kalori. Jadi, jangan terlalu banyak mengonsumsinya.

6. Salmon

Somer menjelaskan, omega-3, khususnya DHA, dapat menjaga kesehatan mental.

Riset dalam Brain, Behavior and Immunity menemukan, orang yang setiap hari mengonsumsi suplemen omega-3, yang mengandung DHA dan EPA, tingkat kecemasannya berkurang.

Tingkat kecemasan tersebut berkurang hingga 20 persen hanya dalam 12 minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com