Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 09/09/2022, 04:53 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Selama masa pemerintahannya yang panjang, Ratu Elizabeth II telah tampil dengan pakaian yang tak terhitung jumlahnya. Untuk setiap tur kerajaan, diperlukan lemari pakaian baru dan penampilan terbaik.

Tetapi pada sebagian besar acara pertunangan anggota kerajaan, Ratu terlihat mengenakan satu barang yang sangat istimewa, dan dia telah melakukannya sejak naik tahta pada tahun 1952.

Ratu hampir selalu memakai perhiasan mutiaranya. Ia hanya menukarnya dengan berlian di acara paling formal.

Leslie Field, penulis The Queen’s Jewels, mengatakan, bahwa ada alasan yang sangat tradisional di balik mengapa Ratu selalu memakai mutiara.

"Mutiara adalah tradisional untuk Ratu sejak seribu tahun yang lalu - tidak pernah ada Ratu yang tidak memakai mutiara.

"Perhiasan ini langka, indah dan berkilau dan semakin kamu memakainya, semakin berkilau jadinya."

Baca juga: Mutiara, Perhiasan yang Bisa Dipakai ke Segala Acara

Ratu memiliki sejumlah kalung mutiara yang berbeda sebagai bagian dari koleksi perhiasan pribadinya yang sangat banyak dan bergaam.

Namun sang Ratu dikenal menyukai desain klasik tiga untai yang terbuat dari mutiara yang merupakan pusaka keluarga.

"Itu adalah kalung yang menurutnya tepat - dia ingin memakai mutiara setiap hari seperti yang dilakukan ibu dan neneknya sebelumnya,” ungkapnya.

"Dia tidak akan memakai kalung berlian untuk pergi ke makan siang untuk amal, sudah menjadi tradisi bahwa seorang wanita akan memakai mutiara di siang hari,” lanjutnya.

Ratu Elizabeth II mengenakan bros Pangeran Albert.Via. Metro.co.uk Ratu Elizabeth II mengenakan bros Pangeran Albert.

Tas tangan Ratu Elizabeth

Tak hanya menggunakan mutiara sebagai aksesoris wajib dalam pakaian sehari-hari sang Ratu. Tapi Ratu juga terkenal karena tasnya.

Ia telah lama menggunakan brand tas tangan berbasis di Midlands, Launer. Selama masa pemerintahannya, sang Ratu sering kali terlihat memegang salah satu tas ikonik dari merek tersebut.

Menurut beberapa laporan, jumlah tas Launer yang dimiliki Ratu berkisar ratusan.

Obsesi dengan merek ini dimulai dengan almarhum Ibu Suri, dan dia memberi putrinya tas tangan Launer.

Baca juga: Alasan Wanita Kerajaan Inggris Selalu Membawa Tas Tangan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau