Vaksin tidak melindungi semua orang
Cara lain untuk melindungi diri kita dari virus corona adalah dengan mendapatkan vaksin. Tetapi vaksin yang aman dan efektif belum tersedia.
"Kita tidak bisa mengetahui antara cakupan vaksinasi dengan proporsi populasi yang kebal," kata Dr Bruce Aylward Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO.
Itu artinya, membangun kekebalan kelompok melalui vaksinasi membutuhkan lebih banyak orang untuk mendapatkan vaksin dibandingkan persentase kekebalan tingkat populasi yang diperlukan untuk mengalahkan virus.
"Dalam situasi seperti ini, di mana lockdown terjadi di setengah populasi dunia dan ekonomi terhenti, kita harus merencanakan tingkat kekebalan kelompok yang sangat tinggi karena kami tidak ingin mengambil risiko," kata Dr Aylward.
Perusahaan dan pemerintah yang bertanggung jawab untuk meluncurkan vaksin, tambah Dr. Aylward, seharusnya tidak "terbuai dengan anjuran bahwa tingkat kekebalan kelompok yang diperlukan bisa rendah."
Menurut Dr. Ryan, menunggu sampai tingkat kekebalan kelompok yang dibutuhkan tercapai bukanlah solusi untuk mengakhiri pandemi.
Satu-satunya solusi adalah menerapkan semua strategi yang diketahui efektif, seperti tes Covid-19, pelacakan kontak, isolasi, pemakaian masker, dan jarak fisik, sembari menunggu pengembangan vaksin.
"Sehingga kita bisa menangani hal ini dengan benar dan kembali ke normal baru yang kita butuhkan demi menjaga masyarakat kita, ekonomi terbuka dan sistem kesehatan kita aman."
Baca juga: Benarkah Herd Immunity Satu-satunya Jalan Hentikan Pandemi Corona?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.