Orang-orang yang lajang menganggap pernikahan sebagai tujuan perubahan di dalam hidup mereka.
"Hasil survei Pew Research Center menunjukkan banyak lajang yang tidak lagi merasakan tekanan dari masyarakat, seiring bertambahnya usia," tulis DePaulo di Psychology Today.
Ditambahkan DePaulo, orang yang mendapat tekanan dari masyarakat juga tidak memikirkan secara serius kapan mereka bisa berkencan.
"Mereka juga tidak berniat mencari hubungan romantis dibandingkan orang-orang yang tidak mendapat tekanan."
Survei ini awalnya dilakukan pada Oktober 2019 lalu sebelum pandemi, sehingga bisa saja 50 persen orang yang disurvei saat ini mempunyai pandangan berbeda terkait hubungan asmara.
Karena setiap orang di seluruh dunia mengalami dampak psikologis akibat pandemi, tidak menutup kemungkinan jika orang-orang lebih membuka diri mereka untuk menemukan pasangan.
Namun, gagasan untuk pergi berkencan dan intim secara fisik dengan orang lain bisa menimbulkan dampak negatif, karena kita harus menjaga jarak fisik agar tidak terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Status Lajang di Masa Pandemi Bikin Stres, Harus Lakukan Apa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.