KOMPAS.com - Jika kamu termasuk pengamat label pada produk-produk kosmetik, kamu mungkin pernah membaca label bertuliskan cruelty free.
Beberapa produk kecantikan siap pakai umumnya melalui pengujian terhadap hewan di laboratorium. Hal ini untuk mengetahui efektivitas atau efek samping komponen yang digunakan di dalam produk.
Aktivitas ini sempat mendapat kritikan dari para pemerhati hak hewan dan memicu munculnya kampanye “beauty without cruelty” (cantik tanpa kekejaman).
Secara singkat, produk cruelty free adalah produk-produk yang tidak diujicobakan kepada hewan.
Keterangan cruelty free pada produk kosmetik menunjukkan bahwa produk tersebut tidak melalui proses pengujian kepada hewan, baik bahan (komponen) atau produk akhir (produk jadi).
Namun, aktivis pecinta hewan dan pemerhati hak-hak hewan, seperti People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), memperketat makna cruelty free ini.
Produk yang dianggap cruelty free tidak hanya karena saat ini produsen tidak melakukan pengujian pada hewan.
Cruelty free juga berarti bahwa produk harus benar-benar tanpa pengujian pada hewan sejak dari penyedia bahan baku, untuk saat ini dan di masa yang akan datang.
Sebagian aktivis yang lebih ketat menekankan bahwa cruelty free juga harus berarti tidak melibatkan produk hewani yang dapat menyebabkan perburuan hewan atau bahkan menyebabkan kepunahan.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pada dasarnya tidak ada definisi legal dari istilah cruelty free. Sehingga, tidak ada batasan pasti bagi sebuah perusahaan untuk menggunakan label cruelty free pada produknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.