Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung pada Pegiat Olahraga, Apa Penjelasannya?

Kompas.com - 21/11/2020, 14:02 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung dikenal sebagai salah satu penyebab kematian terbesar, yang datang secara tiba-tiba.

Kondisi serupa pula yang menimpa legenda sepakbola nasional Ricky Yacobi, pada Sabtu (21/11/2020) pagi.

Mantan striker timnas PSSI yang juga dikenal dengan nama Ricky Yacob ini dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Baca juga: Hati-hati, WFH Bisa Picu Serangan Jantung, Ini Penjelasannya

Sebelum mengembuskan napas terakhir, dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta.

Ricky sebelumnya tak sadarkan diri setelah mencetak gol dalam laga Trofeo Medan Selection di Lapangan A Senayan, pagi tadi.

Peristiwa semacam ini bukan kali pertama menimpa atlet atau pun pegiat olahraga yang dalam kesehariannya terlihat bugar.

Orang-orang yang gemar berolahraga atau bahkan atlet tak jarang menjadi "sasaran" serangan jantung, yang mengakibatkan kematian.

Lalu, apa kemungkinan yang sebenarnya terjadi pada kasus semacam ini?

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Ricky Yacobi: Cetak Gol Terakhir, lalu Terjatuh Tak Sadarkan Diri...

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof Dr Yoga Yuniadi Harkit, SpJP(K) pernah memberikan penjelasannya.

Dalam artikel yang pernah dilansir Kompas.com, Yoga menyebut, salah satu pemicu seseorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung adalah adanya kelalaian dalam pre-participation screening.

Menurut dia, masih ada banyak orang yang tidak melakukan pre-participation screening atau skrining kesehatan, sebelum melakukan aktivitas fisik.

Padahal, skrining semacam itu bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh, termasuk mengecek kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG).

Apabila kondisi tidak sehat, namun dipaksakan tetap melakukan aktivitas olahraga, maka hal tersebut justru bisa memicu akibat yang fatal, salah satunya serangan jantung.

Di samping itu, faktor risiko terkena penyakit jantung lainnya adalah riwayat keluarga yang menderita sakit yang serupa.

Baca juga: Tak Hanya Nyeri Dada, Ini Tanda Lain Serangan Jantung

Faktor genetik semacam itu bisa semakin parah jika ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat dari yang bersangkutan.

Misalnya, mengonsumsi makanan tidak sehat, merokok, atau pun mengidap penyakit kolesterol dan atau hipertensi.

Berangkat dari uraian itu, Yoga memandang penting bagi setiap orang untuk melakukan pre-participation screening, sebelum menggeluti satu olahraga tertentu secara rutin.

Gejala serangan jantung

Secara umum, serangan jantung memiliki gejala yang khas antara lain dada terasa sakit dan sesak. Lalu, rasa sakit dari dada atau lengan bisa menjalar ke leher, rahang, atau punggung.

Terkadang ada yang merasakan mual, gangguan pencernaan, perut atas seperti terbakar, keringat dingin, hingga kepala pusing tiba-tiba.

Jika sebelum melakukan aktivitas fisik atau pada hari-hari biasa muncul gejala ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com