Pintu masuk penularan HIV adalah ketika terjadi pertukaran cairan tubuh, terutama darah.
Beberapa contoh perilaku yang berisiko menularkan HIV antara lain hubungan seksual, pertukaran jarum suntik dan transfusi darah.
"Jadi kasihan orang-orang yang harus terima darah rutin, kayak pasien cuci darah, thalasemia, dari sekian ribu kantong ya mungkin ada salah satu virus yang bisa terjadi," ucapnya.
Untuk itu, melakukan tes HIV, baik jika Anda melakukan perilaku berisiko maupun tidak, akan sangat berkontribusi untuk menekan penyebaran virusnya.
Terlebih untuk pasangan yang hendak menikah, melakukan tes HIV tentu dapat mencegah risiko di kemudian hari.
Tes HIV juga tidak sulit untuk dicari, sebab ada banyak penyedia layanan kesehatan yang menyediakannya.
"Di mana-mana bisa. Rumah sakit ada, puskesmas bisa. Rapid test HIV gampang, kok," kata Gia.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2020: Mengenal ARV, Obat untuk Pengidap HIV/AIDS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.