Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi tersebut.
Termasuk, menghindari melakukan beberapa hal berikut:
1. Bereaksi dengan marah
Konsultan andrologi dan seks, Dr dr Hudi Winarso, MKes, SpAnd melalui bukunya, "Seks Pria & Wanita: Manfaat, Masalah, dan Solusinya" (2019) mengatakan, orangtua boleh menyampaikan pada anak bahwa material tersebut tidak pantas.
Namun, gunakan bahasa yang jelas dan tanpa nada marah.
Menghukum anak atau mendramatisir respons malah berpotensi menjadikan keingintahuan anak semakin besar tentang konten dewasa tersebut.
"Orangtua juga perlu mengadakan introspeksi, apakah sudah terbangun sistem komunikasi yang baik di dalam keluarga termasuk masalah seksualitas," ungkap Hudi.
Sebab, lanjut Hudi, data penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan komunikasi seks yang baik dalam keluarga akan semakin kurang bermasalah dibanding remaja dengan lingkungan komunikasi seks yang kurang baik.
Baca juga: Anak Tak Sengaja Lihat Orangtua Berhubungan Intim, Bagaimana Menjelaskannya?
2. Memberi saran yang menggurui
Menurut Hudi, kebanyakan remaja tidak senang diberi saran yang sifatnya menggurui.
Oleh karena itu, orangtua perlu bijaksana dalam menyampaikan pesan seputar topik ini.
Berikan informasi yang baik kepada anak tentang masa remaja dan seksualitas. Ajarkan anak untuk menghargai seksualitas dirinya sendiri dan orang lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.