Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Gaji Rp 250 Juta, Perlukah Bahas Penghasilan Sebelum Nikah?

Kompas.com, 16 Februari 2021, 06:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Topik tentang gaji Rp 250 juta ramai diperbincangkan di media sosial Twitter pada Minggu (14/2/2021).

Pembicaraan mulai dari pertanyaan Jenny Jusuf melalui akun @JennyJusuf mengenai penghasilan minimal calon pasangan.

Hal itu ditanggapi akun Andrea Gunawan (@catwomanizer) yang kemudian menyebut angka Rp 250 juta.

250jt per bulan minimal dan udah siapin dana pensiun juga, kalau nggak, jomplang nanti,” tulisnya.

Komentar Andrea langsung viral di Twitter dan masih menjadi perbincangan yang meluas, bahkan hingga berita ini dinaikkan.

Tak sedikit orang yang menganggap jumlah tersebut fantastis dan mempertanyakan profesi apa saja yang bisa mendapatkan nominal gaji sebesar itu setiap bulannya.

Baca juga: Ramai soal Gaji Rp 250 Juta, Pekerjaan Apa Saja yang Digaji Sebesar Itu?

Terlepas dari perdebatan soal nominal, topik keuangan, termasuk detail mengenai gaji pasangan, ternyata sering luput dari pembahasan para calon pengantin.

“Banyak sekali pasangan yang belum membicarakan, entah karena sungkan, malu, menganggap 'masa mau tanya penghasilan berapa', takut nanti dianggap matre.”

“Padahal, ketika mau menikah, banyak sekali yang harus dibahas secara terbuka antara calon suami dan istri, salah satu yang paling penting adalah finansial.”

Demikian diungkapkan oleh Elly Nagasaputra, MK, CHt, konselor pernikahan dari www.konselingkeluarga.com, kepada Kompas.com, Senin.

Menurutnya, perempuan yang bisa menetapkan standar penghasilan calon suami seperti Andrea justru memahami tentang dirinya dan apa yang diinginkannya ketika berumah tangga.

“Dalam arti kata tahu apa yang dia mau, tahu standar hidupnya seperti apa, tahu ekspektasinya seperti apa. Menurut saya, itu sangat baik,” ujarnya.

Faktanya, Elly banyak menemukan klien yang datang konseling dengan keluhan masalah keuangan.

Beberapa keluhan yang sering ditemui seperti tidak adanya keterbukaan soal penghasilan atau istri yang lebih dominan daripada suami sehingga suami merasa insecure.

Masalah lainnya yang juga sering muncul adalah tentang perbedaan gaya hidup. Misalnya, Ketika suaminya sangat hemat, sedangkan istrinya sangat boros.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau