Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2021, 18:09 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Istilah Peranakan pada umumnya merujuk pada keturunan imigran Tionghoa yang sejak akhir abad ke-15 dan abad ke-16 telah berdomisili di kepulauan Nusantara (sekarang Indonesia), termasuk Malaya Britania (sekarang Malaysia Barat dan Singapura).

Di Malaka anggota etnis ini menyebut diri mereka sebagai "Baba-Nyonya". "Baba" atau kemudian di Indonesia menjadi Babah (Jawa) dan Babeh (Betawi), adalah istilah sebutan untuk laki-lakinya, sedangkan "Nyonya" istilah untuk wanitanya.

Di Indonesia, proses asimilasi yang melahirkan peranakan dimulai pada abad ke-15 dan setelah pembantaian orang Tionghoa oleh VOC pada tahun 1749.

Para keturunan dan pendatang dari Tiongkok selatan yang menikah dengan penduduk setempat kemudian memulai komunitasnya sendiri dan mengembangkan budaya campuran yaitu disebut "Peranakan".

Koleksi Zen Tableware X Ghea Panggabean yang terinspirasi dari budaya PeranakanZen Tableware Koleksi Zen Tableware X Ghea Panggabean yang terinspirasi dari budaya Peranakan
Budaya campuran itu antara lain menghasilkan beberapa motif khas seperti naga, burung hong (phoenix), bunga peony, dan teratai dengan gayanya sendiri. Motif-motif tersebut banyak ditemukan di batik pesisir Jawa yang memang menjadi tempat tinggal komunitas peranakan.

Motif serupa yang kebanyakan memiliki warna cerah dan hiasan yang halus juga ditemukan pada bangunan rumah hingga peralatan makan atau tableware, berupa porselen Peranakan.

Porselen dengan motif ini sering digunakan oleh para "Nyonya" sehingga dikenal sebagai Nyonya ware.

Berbeda dengan porselen China yang biasanya menggunakan palet warna minimal yakni biru, "Nyonya Ware" menggunakan dekorasi yang ramai dengan kontras warna yang tajam, biasanya dengan motif Phoenix dan Peony.

Cita rasa penuh warna ini juga ditemui dalam warna kebaya dan sarung yang mereka kenakan. Dan karena keindahannya tersebut, gaya Peranakan menjadi barang yang disukai dan dicari.

Nah, motif peranakan yang menarik ini dimunculkan lagi dalam koleksi Zen Porcelain Tableware secara terbatas, hasil kolaborasi dengan desainer terkenal yang sudah 40 tahun berkarya, yaitu Ghea Pangabean.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com