Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2021, 21:00 WIB
Intan Pitaloka,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Telur merupakan makanan yang bergizi dan digemari hampir oleh banyak orang.

Bahkan, ada beberapa anak-anak yang sangat menyukai telur, dan hanya ingin makan jika ada telur sebagai lauknya.

Tak apa, jangan marahi anak jika ia hanya ingin makan dengan telur saja. Ya, karena memang telur mengandung banyak nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat.

Baca juga: Cangkang Telur Ternyata Bisa Dimakan, Apakah Aman?

Selain itu, telur juga sering dimasukkan sebagai menu untuk program diet karena telur memang rendah kalori. Sehingga, cocok sekali dijadikan pilihan untuk mencapai resolusi diet.

Namun, tak hanya telur yang masak saja yang terkadang dikonsumsi orang-orang.

Ada pula yang mengonsumsinya secara mentah. Terutama di Indonesia, ada beberapa yang percaya itu baik untuk kesehatan.

Baca juga: Makanlah Telur Utuh, Jangan Buang Kuningnya...

Telur mentah biasanya dicampur dengan minuman khas daerah yang bahkan diseruput pada pagi, sore, mau pun malam hari.

Lalu, apakah ini baik untuk kesehatan?

Mengonsumsi telur yang dimasak terlebih dahulu membuat tubuh kita mudah mencerna nutrisi yang dikandung telur.

Selain itu, sebuah riset juga mengatakan telur yang dimasak, proteinnya dapat digunakan tubuh hingga 90 persen.

Baca juga: Rekor Dunia, Jatuhkan Telur dari Ketinggian 9,2 Meter Tanpa Pecah

Sedangkan jika disantap mentah, protein yang bisa dicerna tubuh hanya sekitar 50 persen.

Telur adalah sumber biotin yang baik, yang merupakan nutrisi penting yang digunakan dalam metabolisme lemak dan gula. Ini juga dikenal sebagai vitamin B7, atau vitamin H.

Namun, jika telur dikonsumsi mentah justru akan mengurangi kadar biotin mikronutrien di dalamnya dan tidak bisa dimanfaatkan tubuh secara maksimal.

Dalam telur mentah, protein dalam putih telur yang disebut avidin dapat mengikat biotin, hal inilah yang membuat biotin tidak bisa digunakan oleh tubuh.

Nah, ketika dimasak, avidin ini tidak bisa dengan mudah mengikat biotin. Untuk itu, direkomendasikan agar kamu mengonsumsi telur dengan dimasak terlebih dahulu.

Baca juga: Amankah Menggunakan Putih Telur sebagai Pelumas Saat Bercinta?

Berikut adalah inspirasi cara memasak telur yang bisa kamu coba di rumah:

Telur rebus

Telur rebus yang dimasak dalam cangkangnya dalam panci berisi air mendidih sebaiknya kamu rebus selama 6–10 menit.

Tetapi, ini semua tergantung seberapa matang kuning telur yang kamu inginkan.

Semakin lama kamu memasaknya, kuning telurnya tentu akan lebih sempurna dan tidak cair atau lembek.

Telur goreng

Telur goreng biasanya dimasak dengan memukul sedikit bagian tengah telur untuk memecahkannya, lalu tunggu wajan atau teflon panas.

Baca juga: Telur Punya Segudang Manfaat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Jangan lupa olesi atau berikan sedikit minyak goreng yang bisa kamu sesuaikan dengan preferensi kamu masing-masing.

Kamu kemudian bisa memasaknya dengan "sunny side up", yang berarti telur digoreng di satu sisi, atau "over easy", yang berarti telur digoreng di kedua sisinya, di mana telur dimasak dengan dibalikkan sisinya.

Telur orak-arik

Telur orak-arik ini bisa kamu kocok terlebih dahulu dalam mangkuk, lalu kamu bisa bisa menuangkannya ke wajan dan mulai mengorak-ariknya hingga matang.

Telur dadar

Untuk membuat telur dadar, telur dikocok, dituangkan ke dalam wajan panas, dan dimasak perlahan di atas api kecil sampai padat.

Baca juga: Gemar Telur Rebus, Pangeran Charles Bikin Aturan Masak Khusus

Tidak seperti telur orak-arik, telur dadar tidak diaduk setelah dimasukkan ke dalam wajan.

Untuk lebih sehat, kamu bisa menambahkan beberapa potongan kecil sayur-sayuran dan beberapa jenis bawang. Tentu, akan menambah kelezatannya pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com