KOMPAS.com - Ada dua macam pelari yang umum kita jumpai. Yang pertama adalah mereka yang melangkah panjang-panjang, kedua adalah yang melangkah pendek-pendek namun lebih sering.
Gaya lari pertama itu kita kenal dengan Stride, dengan langkah lebih panjang dan waktu melayang lebih lama di udara. Pelari dengan gaya ini biasanya akan makin memperpanjang langkah saat ingin menambah kecepatan.
Sedangkan gaya kedua disebut Cadence, dengan langkah-langkah pendek dan gerakan naik dan turun yang minimal. Pelari jenis ini meningkatkan kecepatannya dengan menambah jumlah langkah kaki sehingga irama larinya pun berubah.
Lalu mana yang lebih efektif? Keduanya sama efektifnya karena gaya ini menyesuaikan kebiasaan dan cara bergerak seseorang yang seringkali berbeda. Namun ternyata kita bisa menambah efektivitasnya dengan sepatu yang tepat.
ASICS, brand olahraga asal Jepang adalah salah satu yang memberi perhatian pada hal tersebut. Merek asal Kobe itu memperkenalkan dua sepatu lari baru berperforma tinggi yang dirancang berdasarkan gerakan pelari, yaitu kebiasaan, kebutuhan, dan kemampuan mereka.
Kedua sepatu itu adalah Metaspeed Sky dan Metaspeed Edge, masing-masing dirancang secara ilmiah dengan mempertimbangkan jenis gaya lari yang berbeda.
Dengan sepatu ini, pelari tidak perlu menyesuaikan gaya larinya agar sesuai dengan sepatu; alih-alih sepatunya yang mendukung gaya lari mereka.
Bagaimana para peneliti di ASICS membuat sepatu ini?
Namun pandemi Covid-19 menghentikan rencana tersebut. Sebagai gantinya, ASICS mengirimkan perangkat Virtual Reality (VR) di mana kita bisa seolah hadir dan menyaksikan langsung proses perancangan sepatu Metaspeed ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.