Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Ini 6 Cara Jawab Pertanyaan Gaji dalam Wawancara Kerja

Kompas.com - 28/06/2021, 10:16 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pertanyaan tentang gaji hampir selalu diberikan oleh pewawancara saat wawancara kerja.

Pertanyaan ini diberikan untuk mengetahui apakah mereka bisa membayar jasa kita atau tidak. Mereka juga akan menanyakannya untuk tahu berapa nilai diri kita dan kerja kita.

Setiap orang pasti ingin besaran gaji yang setinggi-tingginya. Namun, kita tentu tak ingin memberikan angka yang terlalu tinggi sehingga keluar dari kisaran gaji yang bisa diberikan perusahaan.

Namun, jika besaran gaji yang disebutkan terlalu rendah, pewawancara jadi punya ruang untuk menawarkan gaji yang lebih rendah lagi dan bisa jadi kita dibayar di bawah angka kompensasi yang layak.

Sayangnya, sulit juga menentukan besaran gaji untuk detil pekerjaan yang belum kita jalani sebelumnya atau mempelajari lebih dalam tentang posisi pekerjaan yang dilamar.

Beberapa lamaran kerja mensyaratkan kita untuk menuliskan kisaran gaji yang diharapkan dalam surat lamaran, baik dalam bentuk fisik maupun online.

Sejumlah orang memilih melewatkannya. Namun, itu sebetulnya bukan pilihan yang terbaik.

Jika melewatkannya, perusahaan bakal berpikir kita tidak mampu mengikuti arah. Beberapa surat lamaran online bahkan tidak bisa diakses ke halaman sebelumnya jika pertanyaan ini belum diisi.

Baca juga: Cara Menjawab Kelebihan dan Kekurangan Saat Wawancara Kerja

Melansir the Balance Careers, beberapa cara yang perlu dilakukan dan pertimbangan yang harus dimiliki antara lain:

1. Masukkan kisaran gaji dari hasil riset

Melakukan riset gaji membuat kita dapat menuliskan kisaran gaji yang wajar untuk diajukan.

Gunakan situs yang menyediakan data mengenai rata-rata dan estimasi gaji. Untuk mengetahuinya, kita bisa mengetikannya di kolom penelusuran Google.

Mengintip situs lamaran kerja juga bisa memberi kita gambaran tentang kisaran gaji di sebuah perusahaan untuk posisi yang kita lamar.

Jangan lupa untuk memerhatikan juga lokasi perusahaan. Sebab, gaji di kota A dapat sangat berbeda dari kota B atau kota C.

Meskipun riset penting, namun ingat pula untuk selalu mengikuti intuisi. Kita tentu tidak mau mengajukan kisaran gaji yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Baca juga: 5 Tips Lancar dan Sukses Wawancara Kerja Virtual

2. Tulis frasa "dapat dinegosiasikan"

Setelah menentukan kisaran gaji, tuliskan pula "dapat dinegosiasikan (negotiable)". Ini untuk menyampaikan bahwa kita fleksibel dengan penawaran yang diberikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com