Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2021, 12:23 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paket tes swab antigen Covid-19 marak dijual secara online dengan harga murah, mulai Rp30.000-an per unit.

Alat kesehatan itu banyak dijual bebas di berbagai e-commerce Tanah Air, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli dan lainnya.

Penjualan dilakukan secara eceran meski beberapa ada yang menyediakan secara grosir.

Sebagian besar tes swab yang dijual murah itu bermerk Clungene, yang diketahui sebagai alat uji Covid-19 dengan akurasi baik.

Pasalnya, brand ini banyak dipakai di berbagai fasilitas kesehatan.

Baca juga: Efektifkah Swab Antigen Sebelum Kumpul-kumpul Cegah Covid-19?

Selain itu, adapula tes swab antigen yang berasal dari brand Taishan Alkes Indonesia.

Jika dicek di laman http://infoalkes.kemkes.go.id/, kedua merek tersebut memang terdaftar resmi sebagai alkes di Indonesia.

Meski demikian, tidak ada jaminan jika produk yang tersedia di marketplace itu asli dan orisinal.

Terlebih lagi, alkes seharusnya hanya dijual oleh pedagang yang mengantongi izin khusus seperti apotek.

Namun, ada sejumlah pedagang yang menyatakan jika produknya memiliki izin edar yang resmi dari Kementeriaan Kesehatan RI.

Baca juga: Jangan Coba-coba Swab Antigen Sendiri, Ini Bahayanya

Alat tes swab antigen dijual online dan diklaim memiliki izin edar Alat tes swab antigen dijual online dan diklaim memiliki izin edar

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sudah cukup banyak masyarakat yang membeli produk tersebut.

Salah satu seller bahkan sudah berhasil melakukan lebih dari 600 transaksi untuk produk itu.

dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD, ahli kesehatan yang juga aktif dalam edukasi Covid-19 ikut memberi tanggapannya terkait hal ini.

Dia mengatakan, penjualan alat tes swab antigen memang sudah resmi divalidasi oleh Balitbankes Kemenkes RI.

Baca juga: Rapid Test Corona Tak Sama dengan Pemeriksaan Swab, Ini Penjelasannya

"Namun belum ada rekomendasi apakah alat pemeriksa mandiri sudah bisa dijual selain kepada tenaga kesehatan, atau kepada masyarakat umum seperti banyak dijual online saat ini," ujar dia kepada Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com