Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2021, 19:13 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pujian dan apresiasi adalah salah satu hal yang diperlukan bagi tumbuh kembang anak.

Dengan pujian, harga diri (self-esteem) anak akan tumbuh. Anak juga akan lebih percaya diri dan bahagia.

Namun, terkadang pujian bisa membuat anak besar kepala dan mengira dia bisa melakukan apa saja. Jika dibiarkan, dia bisa tumbuh menjadi sosok yang arogan.

Anak juga berpotensi menjadi mudah menyerah, dan hanya menghargai fisik saja jika dipuji berlebihan.

Lantas, bagaimana cara tepat memuji anak agar dia tidak besar kepala?

Psikolog klinis Dra. Ratih Ibrahim punya solusinya.

“Pujian harus realistis dong, Jadi gak lebay!” kata Ratih dalam webinar Peluncuran Buku Saku #Bunda Bangga yang diselenggarakan oleh Nestle Dancow Nutritods & Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) pada Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Pengaruh Negatif Sering Memuji Anak Pintar

Menurut Ratih, selama orangtua memberi pujian yang realistis, obyektif, dan tidak mengada-ngada, anak tidak akan menjadi besar kepala.

Berikan pujian yang menekankan perilaku positif agar anak menjadi kuat. Misalnya, saat si kecil menggambar atau mewarnai sesuatu, katakan, “Wah, bagus ya paduan warna yang kamu pakai. Sangat cocok satu sama lain.”

Pujian ini jauh lebih baik daripada hanya sekadar mengatakan, “Wah, gambarmu bagus. Pintar sekali.”

Ratih juga mengatakan kita bisa menghindari pujian berlebihan saat anak melakukan hal yang kurang baik. Saat itu, kita berhak menasihatinya.

Lalu, pujilah dia saat melakukan hal lain yang layak kita puji. Dengan ini, anak akan paham kalau dia tidak selalu harus dipuji.

Namun, Ratih mengingatkan, bagaimanapun juga anak tetap harus dipuji, terlepas dari kekhawatiran kita yang mungkin tidak sengaja memberikan pujian berlebihan.

“Anak itu butuh banget dipuji. Alasannya ya karena anak itu masih belajar. Namanya orang belajar, gagalnya juga banyak,” ujar Ratih.

“Pujian ini membantu agar mereka jadi pede dan mau coba lagi. Itu sebabnya beri pujian. Jadi anak tuh senang. Kalau senang, dia akan mengulang lagi. Lama kelamaan anak bisa tumbuh menjadi anak yang pintar,” tambah dia.

Baca juga: 6 Cara Kenali Beda antara Pujian dan Pelecehan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com