KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah cara belajar anak-anak dari sekolah tatap muka beralih ke pembelajaran virtual untuk melindungi mereka dari penyebaran virus.
Meski banyak anak jadi kurang semangat, namun selalu ada hal positif yang dapat diambil dari situasi apa pun.
Baru-baru ini sebuah survei menyoroti pendapat yang berbeda dalam pembelajaran virtual.
Menurut Study Finds, sebuah survei menunjukkan bahwa banyak orangtua justru merasa anak mereka lebih fokus pada pelajaran ketika mereka belajar secara virtual.
Survei oleh OnePoll ini mengamati 2.000 orangtua di Amerika Serikat (AS) yang memiliki anak usia sekolah.
Hasil survei memperlihatkan bahwa satu dari tiga anak memiliki pandangan yang positif tentang pembelajaran virtual.
Di samping itu, 72 persen orangtua mengatakan bahwa pembelajaran virtual adalah game changer yang membawa perubahan besar dan akan bertahan lama sekalipun pandemi ini berakhir.
Baca juga: Anak Bosan Sekolah Online, Ini 3 Solusinya Menurut Ahli
Ketika survei membahas secara spesifik tentang apa yang sangat disukai orangtua mengenai pembelajaran virtual, jawabannya pun sangat mencerahkan.
Ditemukan sebanyak 46 persen orangtua mengatakan bahwa anak-anak mereka mengajukan lebih banyak pertanyaan saat pembelajaran virtual dan itu menanamkan kebiasaan belajar yang baik di usia dini.
Menurut para orangtua, anak-anak mereka juga dapat melakukan banyak tugas dengan lebih baik dan lebih fokus pada hal-hal yang positif saat mengikuti pembelajaran virtual.
Alasan lain mengapa orangtua menyukai pembelajaran virtual adalah karena mereka percaya bahwa gaya belajar seperti ini sangat menguntungkan anak-anak.
Sebanyak 43 persen orangtua menyatakan bahwa bentuk pembelajaran ini membiarkan anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri.
Para orangtua juga merasa pembelajaran virtual menghasilkan ukuran kelas yang lebih kecil, sehingga anak-anak mendapat perhatian lebih baik dari para pendidik.
Tentu kondisi ini menjadi ideal jika semua anak memiliki perangkat dan koneksi yang baik. Artinya tidak bisa disamakan dengan mereka yang tidak memiliki alat memadai.
Baca juga: Sekolah Secara Virtual Dapat Merusak Kesehatan Mental Anak, Benarkah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.