KOMPAS.com – Saat seorang anak terlihat sedih dan murung, orangtua perlu bersikap waspada. Pasalnya, sedih dan murung bisa menjadi salah satu tanda depresi anak.
Memang, tidak semua anak yang terlihat sedih mengalami depresi. Namun, jika kesedihan anak menjadi terus-menerus hingga mengganggu aktivitas sosial, minat, sekolah, atau kehidupan keluarga yang normal, kemungkinan anak menderita depresi.
Terkadang, depresi yang dialami anak timbul mendadak, meski bisa terjadi saat anak berada di bawah tekanan berat atau berduka.
Selain itu, perundungan (bullying) dan menghabiskan banyak waktu di media sosial juga bisa menyebabkan depresi.
Baca juga: Bisa Berakibat Buruk, Waspadai Tanda Anak Depresi
Gangguan kecemasan, masalah perhatian, dan masalah dalam belajar pun bisa dikaitkan dengan depresi.
Namun, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa depresi tidak disebabkan oleh satu hal saja, tapi kombinasi berbagai faktor yang dapat dikategorikan ke dalam dua kategori luas, yakni biologi dan psikologi.
Faktor biologi bisa terdiri dari berbagai faktor kecil lain, seperti genetik, hormon, dan zat kimia dalam otak.
Depresi memang bisa diwarisi. Jadi, bisa saja seseorang mewarisi gen depresi, membuat mereka rentan meski tidak pernah menderita depresi.
Lalu, perubahan hormonal juga bisa terjadi selama depresi.
Selain hormon, otak pun akan mengalami beberapa perubahan sebelum dan selama periode depresi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.