KOMPAS.com - Vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting yang dapat menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh di masa pandemi Covid-19 ini, termasuk bagi anak-anak.
Maka tidak heran, jika sejak awal pandemi hingga saat ini banyak orangtua yang rutin mengajak anak-anak berjemur di bawah matahari, demi mendapatkan kecukupan vitamin D.
Terlepas dari manfaatnya sebagai sumber vitamin D, berjemur di bawah sinar matahari ternyata tidak selalu bagus bagi kesehatan anak-anak.
Baca juga: Berjemur atau Minum Suplemen Vitamin D, Mana Lebih Baik?
Menurut dokter spesialis anak di RSU Bunda Jakarta, Dr Natasya Ayu Andamari, SpA, pemanasan global (global warming) membuat sinar matahari tidak lagi sehat, khususnya bagi kulit anak-anak.
"Sinar UV dari matahari bisa menghasilkan senyawa radikal bebas yang dapat membuat kerusakan kulit dan mengakibatkan terjadinya kanker kulit."
Demikian kata Natasya dalam acara media gathering Mama's Choice melalui aplikasi Zoom, Selasa (28/9/2021).
Apalagi, melansir dari laman HealthLink BC, anak-anak memiliki kulit sensitif yang mudah rusak oleh paparan radiasi sinar UV, bahkan pada saat cuaca mendung.
Sehingga, paparan sinar matahari yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, heat stroke/heat exhaustion, kanker kulit, katarak, dan penyakit mata lainnya.
Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa paparan radiasi UV secara berlebihan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Jangan Terlalu Lama Berjemur, Bisa Sebabkan Masalah Kulit
Kondisi tersebut mengarah pada risiko infeksi yang lebih besar dan penurunan efektivitas vaksin bagi anak-anak yang sudah bisa mendapatkannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.