KOMPAS.com - Berjemur sangat dianjurkan agar tubuh kita mendapatkan vitamin D yang cukup. Vitamin D adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh dan juga haik untuk tulang.
Meski begitu, terlalu lama berjemur matahari ternyata tidak baik untuk kulit.
"Dampak baiknya meningkatkan kadar D3 untuk imunitas tubuh dan baik untuk tulang, tapi buruk efeknya untuk kulit," kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Pondok Indah - Puri Indah, dr Susie Rendra, SpKK FINSDV dalam webinar, Kamis (26/08/2021).
Salah satu masalah kulit yang mungkin dialami jika terlalu lama berjemur matahari adalah kulit terbakar matahari (sunburn). Sunburn cukup umum dialami oleh masyarakat. Ciri-ciri sunburn seperti kulit memerah, nyeri, panas, gatal, hingga pada beberapa pasien kulit menjadi kering, bersisik, dan sangat gatal.
Pada kasus berat, efek berjemur terlalu lama juga bisa menimbulkan lenting-lenting berair yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Ini Waktu Berjemur yang Baik di Bawah Sinar Matahari
Lalu, bagaimana cara agar berjemur matajari tak menyebabkan masalah kulit?
Hal ini sangat penting untuk dilakukan.
Jika hari ini mengalami kulit terbakar matahari, misalnya, maka hindari jam dan durasi berjemur yang sama di keesokan harinya.
"Kalau hari ini (berjemur) setengah jam kok lamgsung terbakar, besoknya kita harus sesuaikan waktunya."
"Jangan sampai hari ini berjemur 30 menit di jam 11.00 sampai 11.30 dan mengalami sunburn, besoknya melakukan hal yang sama," ucap Susie.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.