Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2021, 06:03 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebagai alat kontrasepsi untuk pria, kondom sangat aman karena tidak memengaruhi hormon penggunanya.

Selain itu, alat kontrasepsi ini praktis dan mudah didapatkan di banyaak tempat.

Namun ada risiko ketika kondom digunakan dengan tidak tepat, rusak atau koyak, sehingga fungsinya tidak optimal.

Baca juga: Seks Setelah Vasektomi, Bagaimana Baiknya?

Kondom berbahan lateks juga dapat memicu alergi bagi beberapa orang sehingga tidak direkomendasikan.

Vasektomi

Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi pria yang belum terlalu populer di masyarakat meskipun kerap dikampanyekan.

Masih banyak salah persepsi soal metode ini termasuk efek sampingnya pada performas seksual dan libido pria.

Ketika mengalami ejakulasi, sperma disalurkan dari testis ke penis lewat jaringan khusus.

Vasektomi merupakan metode kontrasepsi pria yang menutup saluran tersebut sehingga tidak bercampur dengan cairan mani.

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Vasektomi

Nantinya, pria tetap berejakulasi seperti biasa, namun tidak dapat menyebabkan kehamilan karena maninya tidak mengandung sperma.

Vasektomi dilakukan dengan operasi kecil dengan bius lokal sehingga banyak yang mengibaratkannya seperti sunat.

Metode ini bersifat permanen, sehingga disarankan untuk pria yang yakin tidak akan lagi memiliki anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com