Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2021, 06:40 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Vitamin D berperan penting menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.

Jika kebutuhan tubuh akan vitamin D terpenuhi, risiko tulang keropos atau osteoporosis bisa berkurang.

Selain itu, vitamin D juga disebut-sebut sebagai salah satu asupan terbaik untuk mencegah penyakit, meningkatkan sistem kekebalan, dan memperbaiki kondisi kesehatan.

Namun perlu diingat, vitamin D bukanlah obat "ajaib", sehingga kita pun perlu menjaga pola hidup sehat.

Baca juga: Kelebihan Dosis Vitamin D, Begini Dampaknya

Manfaat vitamin D

Kita semua memerlukan asupan vitamin D, dan banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya kekurangan vitamin tersebut.

Untuk mendapatkan vitamin D secara alami, kita bisa berjemur di bawah sinar matahari dan beraktivitas di luar rumah.

Mayo Clinic menyatakan, jika kita lebih banyak berdiam diri di dalam rumah, kita perlu memperbaiki pola makan dan mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin D setidaknya 600 IU.

Banyak suplemen di pasaran yang mengandung vitamin D sebesar 1.000-2.000 IU. Jumlah ini, menurut Mayo Clinic, umumnya aman bila dikonsumsi orang dewasa.

Baca juga: Ini Kaitan Vitamin D dan Kerontokan Rambut

Seiring bertambahnya usia, kita memerlukan lebih banyak asupan vitamin D, sekitar 800 IU.

Apabila kita tidak merasa memerlukan suplemen vitamin D, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti kuning telur, keju, ikan salmon, tuna, dan hati sapi.

Beberapa produk susu atau produk pengganti susu juga diperkaya vitamin D.

Kaitan antara vitamin D dan kekebalan tubuh

Vitamin D memungkinkan tubuh untuk menyerap kalsium yang baik bagi kesehatan tulang, berperan dalam perkembangan otot dan saraf, serta memelihara sistem kekebalan tubuh.

Namun, fakta terkait vitamin D yang mendukung sistem kekebalan tubuh masih diteliti oleh para ahli.

Satu studi melibatkan anak-anak di usia sekolah, di mana satu kelompok diberi suplemen vitamin D, dan kelompok berikutnya tidak mengonsumsi suplemen tersebut.

Baca juga: Perlukah Anak-anak Berjemur demi Dapat Vitamin D?

Hasilnya, anak yang mengonsumsi suplemen vitamin D memiliki risiko lebih rendah terkena flu dibandingkan anak yang tidak diberi suplemen vitamin D.

Namun, studi lain yang memantau orang dewasa tidak dapat menemukan kaitan antara asupan vitamin D dengan penurunan risiko infeksi saluran pernapasan atas.

Kesimpulannya, kita dapat mengonsumsi suplemen vitamin D jika tubuh kekurangan vitamin tersebut.

Jika diminum secara teratur sesuai anjuran dokter, vitamin D dapat mendukung kesehatan tubuh.

Akan tetapi, vitamin D bukanlah obat untuk mencegah penyakit jika kita tidak menjalani gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan seimbang, berolahraga, dan rajin mencuci tangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com