Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 11 Oktober 2021, 17:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keluarga Kerajaan Inggris dikenal memiliki tampilan yang sederhana dan tidak terlalu suka banyak mix and match berbagai gaya.

Misalnya, Pangeran Charles yang selalu mengenakan dua mantel yang sama selama beberapa dekade, begitu pula dengan tampilan monokrom klasik Ratu Elizabeth.

Jadi, wajar saja jika melihat istri Pangeran William, Kate Middleton, yang juga memiliki potongan rambut yang sederhana dan tidak neko-neko.

Namun, di balik kesederhanaan itu, potongan rambut Duchess of Cambridge justru membuktikan kekuatan kesederhanaan yang tidak lekang oleh waktu, dan masih menjadi pilihan tren gaya rambut terkini.

Baca juga: Hadiri Premier No Time To Die, Kate Middleton Pakai Gaun Berkilauan

Jadi, jika kita membutuhkan sedikit inspirasi rambut, baik itu untuk tampilan pernikahan atau opsi gaya sehari-hari, simak cara Kate mengubah variasi potongan rambut menjadi estetika ikonik berikut ini.

1. Loose wavy

Penampilan Kate yang paling terkenal adalah ketika dia menata rambut cokelatnya dengan gaya loose wavy yang klasik dan sangat sederhana.

Kadang-kadang, perempuan bangsawan ini menaikkan volume rambutnya yang bergelombang, lalu menbentuknya dalam versi bombshell curls klasik yang lebih sopan.

Di lain waktu, dia memilih gaya yang sedikit lebih lurus dengan menambahkan lekukan halus pada ujung rambutnya, untuk menambahkan gerakan dan suasana yang nyaman.

Tidak peduli berapa banyak gelombang rambut yang dia tambahkan, Kate selalu menjaga sisa rambutnya tetap halus dan bersinar dan memadukannya dengan gaya berpakaiannya.

2. Half-up

Gaya rambut half-up atau membiarkan rambutnya diikat setengah, sangat penting dalam penampilan Kate untuk acara informal.

Misalnya, ketika dia berbelanja tanaman di Fakenham Garden Center pada 18 Juni 2020.

Tentu saja, daya pikat gaya half-up juga karena keserbagunaannya yang juga pernah ditunjukkan Kate dalam suasana yang lebih formal.

Misalnya, ketika dia bertemu dengan Presiden Pakistan, Arif Alvi, di Islamabad.

Baca juga: Apakah Pangeran William dan Kate Middleton akan Miliki Anak Keempat?

Gaya ladylike adalah cara sempurna untuk memamerkan beberapa aksesori, misalnya anting-anting, kalung, dan bros yang ditampilkan Kate dengan pakaiannya yang formal.

Meskipun updo dianggap rambut pernikahan klasik, Kate membuat model rambut half-up ini untuk hari besarnya di tahun 2011.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau