Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 20:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondom sudah lama dinyatakan sebagai perlindungan terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit seksual, termasuk HIV (Human Immunodeficieny Virus).

Penggunaan kondom tidak hanya dijadikan alat kontrasepsi namun juga mampu mencegah penyebaran virus HIV.

Kampanye penggunaan kondom sudah sejak lama digencarkan untuk menekan jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia.

Pakar kesehatan yang juga founder gerakan @doktertanpastigma, dr. Sandra Suryadana mengatakan penularan HIV terjadi melalui cairan vagina atau mani, atau pun darah orang yang terinfeksi.

"Prinsip penularannya seperti itu, tapi masih berkembang mitos yang tidak tepat seperti (terjadi) ketika berbagi alat mandi atau berpelukan," jelasnya dalam webinar #LebihDKTkenalHIV untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2021, Sabtu (28/11/2021).

Baca juga: Lepas Kondom Tanpa Persetujuan Pasangan Kini Ilegal di California

Virus HIV dapat ditemukan di cairan tubuh penderita termasuk darah, air mani, cairan vagina, cairan/lendir anorectal, dan ASI.

Prinsip penularan HIV itu membuat penyebaran virus ini menjadi lebih berisiko ketika kita melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.

Sandra mengurutkan, risiko tertinggi terjadi pada hubungan seksual anal, vaginal kemudian oral.

Ia menekankan, jenis hubungan seksual yang dilakukan adalah faktor yang meningkatkan risiki penyebaran HIV, bukan orientasinya.

Maka dari itu, ia menolak adanya stigma akan golongan tertentu yang lebih berisiko mengidap HIV misalnya gay atau sesama jenis.

"Hal yang berisiko adalah aktivitasnya, bukan orientasnya karena pasangan heteroseksual juga bisa melakukan seks anal," terangnya.

Baca juga: Remaja Rentan Tertular HIV/AIDS, Ini yang Perlu Diketahui!

Ia mengatakan salah satu langkah utama untuk melakukan pencegahan HIV adalah menerapkan prinsip ABCDE yakni Abstinen, Be Faithful, Condom, Drugs, dan Education.

Artinya, kita dianjurkan untuk menghindari hubungan seksual berisiko, setia terhadap pasangan, menggunakan kondom, menjauhi praktik obat-obatan terlarang dan meningkatkan wawasan soal penyakit ini.

Efektivitas cegah HIV/AIDS dengan kondom ganda yang dipertanyakan

Kesadaran untuk menggunakan kondom guna mencegah penyebaran HIV/AIDS memang semakin tinggi di kalangan anak muda. Sayangnya, perubahan ini tidak serta merta dibarengi dengan praktik yang benar dalam melakukan pencegahan.

Misalnya saja anjuran untuk menggunakan kondom dobel yang belakangan banyak menyebar di media sosial. Kondom ganda dianggap bisa lebih melindungi dari risiko berbagai penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.

Baca juga: Memahami Stealthing, Bentuk Kekerasan Seksual soal Pelepasan Kondom

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com