Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 19:14 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

 

KOMPAS.com - Rentetan perang yang terjadi di masa lalu adalah catatan kelam sepanjang sejarah peradaban manusia di dunia.

Tetapi dari perang itu juga, ada sisi positif yang bisa diambil, yakni kemajuan teknologi di industri jam tangan.

Karena perang, terciptalah arloji yang lebih tangguh, makin akurat, mampu menyelam ke kedalaman tertentu, dan bisa bertahan di suhu tinggi.

Jam tangan militer pertama kali digunakan selama Perang Boer 1899-1902.

Pada Perang Dunia I, para tentara masih melilitkan jam saku di pergelangan tangan agar mereka tidak harus kesulitan merogoh kantong pakaian atau celana untuk melihat waktu.

Pada saat itu hanya ada jam saku dengan rantai. Kebutuhan para prajurit untuk melihat waktu di medan perang memunculkan ide untuk membuat jam yang bisa dipakai di tangan. Maka hadirlah jam tangan.

Memasuki Perang Dunia II, perubahan dalam industri jam tangan terjadi. Banyak watchmaker mendesain jam tangan dengan spesifikasi militer, atau yang disebut mil-spec.

Sebagian besar jam tangan yang diproduksi untuk kebutuhan militer diharuskan memiliki spesifikasi khusus.

Misalnya, jam tangan tersebut dibekali angka berukuran besar di bagian dial dan diberi material luminescent (menyala dalam gelap) agar mudah dibaca.

Lalu, ada fungsi pelacak waktu 24 jam untuk fungsi operasi militer, dan cangkang bernuansa matte atau bead blasted supaya tidak mudah dideteksi musuh dan bisa bertahan lama saat digunakan berperang.

Ada pula tali jam NATO atau disebut G10 yang terbuat dari kain dengan konstruksi khusus untuk memertahankan posisi arloji di pergelangan tangan.

Pada dasarnya jam tangan militer terbagi menjadi tiga kategori. Masing-masing kategori memiliki karakteristik yang berbeda, dan disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Darat, Angkatan Udara, serta Angkatan Laut.

Kategori pertama adalah jam tangan lapangan (field watches), yang biasanya dibanderol dengan harga rendah, tangguh, serta diberi tiga hand atau jarum.

Berikutnya ada jam tangan pilot yang digunakan oleh para penerbang atau pilot, serta jam tangan selam untuk penyelaman di laut.

Meski military watch awalnya dirancang khusus untuk aparat bersenjata, namun kebanyakan tentara masa kini memilih jam tangan yang lebih modern dan kuat, misalnya beberapa seri G-Shock.

Namun demikian, jika kamu menyukai sejarah militer dengan segala pernak-perniknya, ada setidaknya enam jam tangan militer vintage yang cocok dikoleksi warga sipil.

Tentunya, fitur-fitur jam tangan militer di bawah ini sudah ideal bagi kita yang tidak bekerja di dunia militer.

1. Traser P66 Automatic Pro Military Watch

Traser P66 Automatic Pro Military Watch
Traser P66 Automatic Pro Military Watch
Pada tahun 1989, militer AS menaruh minat pada penemuan Oskar Thuler yaitu teknologi trigalight.

Teknologi self-illumination ini dikembangkan perusahaan Thuler, Mb-Microtec menggunakan tritium untuk menghasilkan cahaya yang bisa menyala dalam waktu lama tanpa sumber cahaya eksternal.

AS ingin agar teknologi tersebut dimasukkan ke dalam jam tangan untuk operasi malam hari. Maka, dari sinilah jam tangan Traser P66 Automatic Pro Military lahir.

Selain militer AS, Inggris memutuskan untuk memasok jam tangan ini kepada service agent terpilih.

Traser P66 Automatic Pro Military kemudian menjadi satu dari segelintir jam tangan yang digemari personel militer.

2. Panerai Submersible Marina Militare Carbotech

Panerai Submersible Marina Militare Carbotech
Panerai Submersible Marina Militare Carbotech
Sebelum memproduksi jam tangan untuk warga sipil, Panerai dikenal sebagai produsen jam tangan militer.

Watchmaker yang berdiri di Firenze, Italia pada 1860 tersebut memproduksi alat teknis dan jam tangan bagi Angkatan Laut Kerajaan Italia sejak tahun 1935.

Nah, kreasi Submersible Marina Militare Carbotech yang dirilis pada 2019 ini diciptakan untuk unit operasi Angkatan Laut yang disebut Teseo Tesei atau Comsubin.

Jam tangan ini terbuat dari bahan komposit serat karbon yang tangguh namun berbobot ringan, Carbotech.

Bagian dial dibekali material superluminova biru untuk memudahkan keterbacaan waktu, dan bezel satu arah (undirectional bezel).

3. Timex MK1 Steel 40mm Fabric Strap Watch

Timex MK1 Steel 40mm Fabric Strap Watch
Timex MK1 Steel 40mm Fabric Strap Watch
Timex mempunyai sejarah panjang dalam pembuatan jam tangan militer.

Di periode antara Februari hingga Maret 1982, pembuat jam ini menjalin kontrak dengan militer AS.

Terciptalah Mil-Spec W-46374B, yang ditujukan bagi Korps Marinir AS.

Menariknya, jam tangan ini merupakan jam tangan sekali pakai. Setelah baterai jam habis, maka kita tidak dapat mengganti baterai dan hanya bisa membuang jam tangan tersebut.

Versi sipil dari jam tangan lapangan itu adalah MK1 Steel 40 mm Fabric Strap Watch, yang dibuat lebih tangguh.

Cangkang jam tangan terbuat dari baja tahan karat, dan dilengkapi tali kain militer, serta mesin mekanis.

Di pasaran kita bisa memboyong arloji ini seharga sekitar 185 dollar AS atau lebih kurang Rp 2,6 juta.

4. Breitling Aviator 8 B01 Chronograph 43 Mosquito

Breitling Aviator 8 B01 Chronograph 43 Mosquito
Breitling Aviator 8 B01 Chronograph 43 Mosquito
Pada era 1930-an, pembuat jam Swiss, Breitling mulai memproduksi kronometer onboard untuk diletakkan di pesawat terbang.

Banyak dari kronometer buatan Breitling yang ikut andil dalam memberikan kemenangan sekutu dalam Perang Dunia II.

Salah satu produk Breitling, Aviator 8 B01 Chronograph 43 Mosquito dibuat untuk menghormati pesawat tempur De Havilland Mosquito yang beroperasi selama Perang Dunia II.

Aksen merah dan jingga pada dial jam mengacu pada warna yang digunakan di bodi pesawat De Havilland Mosquito.

Sedangkan, tali kulit yang terkesan retro merujuk pada era pembuatan pesawat itu.

Bisa dibilang, arloji dengan mesin Breitling Manufacture Calibre 01 ini adalah bentuk penghormatan pembuat jam untuk pesawat tempur De Havilland Mosquito.

5. Bremont Argonaut

Bremont Argonaut
Bremont Argonaut
Sudah bertahun-tahun pembuat jam Bremont memiliki "hubungan khusus" dengan dunia militer, walau hal itu tidak resmi terungkap ke publik.

Baru pada tahun 2019, Kementrian Pertahanan Inggris resmi mengumumkan kerja sama dengan watchmaker tersebut.

Koleksi yang dihadirkan Bremont untuk kolaborasi itu mencakup arloji Broadsword yang ditujukan bagi Angkatan Darat Inggris, serta Arrow untuk Royal Air Force.

Selain dua arloji tersebut, ada arloji selam Argonaut yang bisa kamu jadikan pertimbangan untuk dikoleksi.

Argonaut hadir dengan inner rotating bezel, material superluminova kustom dalam nuansa mint, serta tali jam berwarna biru.

6. Vertex Bronze 75

Vertex Bronze 75
Vertex Bronze 75
Vertex mendapat penghargaan sebagai satu-satunya watchmaker asal Inggris yang tergabung dalam Dirty Dozen, kelompok 12 pembuat jam yang ditugaskan Kementerian Pertahanan Inggris selama Perang Dunia II.

Bersama Jaeger-LeCoultre, Longines dan Omega, Vertex turut memproduksi jam tangan tangguh untuk digunakan oleh tentara Inggris.

Sepak terjang Vertex dalam menciptakan jam tangan militer berlanjut dengan merilis Bronze 75.

Vertex Bronze 75 dibuat untuk memeringati 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II, memadukan cangkang perunggu yang modern dengan desain wajah atau dial yang klasik.

Baca juga: 6 Jam Tangan Pilot Terbaik pada Masanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com