Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Rekan Kerja Suka Iri pada Kita? Ikuti 4 Tips Ampuh Ini!

Kompas.com - 31/01/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


Oleh: Alifia Putri Yudanti & Fandhi Gautama

DALAM bekerja, kita akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki berbagai macam sifat dan karakter.

Memiliki rekan kerja yang kerap kali menunjukkan rasa tak sukanya, terkadang membuat kita tak nyaman.

Terlebih, bagi mereka yang memiliki rasa iri berlebihan atas kesuksesan rekan kerja lainnya.

Sikap iri bisa menimpa siapa saja, bahkan di dunia pekerjaan. Sebenarnya, sikap iri dapat memiliki konotasi positif ketika menjadi pemicu untuk memotivasi diri.

Akan tetapi, yang menjadi masalah apabila rekan kerja tersebut sampai melakukan tindakan negatif.

Melalui siniar Smart Inspiration, Arvan Pradiansyah, menjelaskan bahwa iri terbagi menjadi dua, yaitu envy dan jealous.

Envy berarti sikap iri hanya melibatkan dua pihak, seperti ada rekan kerja yang naik pangkat.

Sementara itu, jealous melibatkan tiga pihak, seperti ada dua rekan kerja yang naik gaji, kita iri. Namun, yang paling sering terjadi di dunia kerja adalah envy.

Biasanya, sikap iri berawal dari keinginan. Jadi apabila ada orang sehebat apa pun kalau tak memiliki keinginan untuk menjadi sepertinya, kita tak akan memiliki rasa iri.

Misalnya, saat melihat teman di divisi IT sukses, kita tak akan iri dengan pencapaiannya karena tak andal dan tak memiliki kemampuan dalam bidang tersebut.

Oleh karena itu, sikap iri lebih sering terjadi pada rekan kerja sedivisi.

Mungkin beberapa dari kita bingung dan frustrasi untuk menghadapi rekan kerja yang menunjukkan rasa irinya.

Untuk menghadapinya, cobalah ikuti empat tips berikut yang direkomendasikan oleh Arvan.

Ubahlah pola pikir

Sebelum menerapkan pola pikir lain, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir menjadi lebih positif.

Dengan mengubah pola pikir, perilaku kita juga akan berubah. Pandanglah rekan kerja iri sebagai hal yang positif karena artinya mereka iri karena ingin seperti kita.

Alih-alih melihat sisi negatif, lihatlah sisi baiknya bahwa kita mungkin memiliki keunggulan yang mereka belum bisa capai.

Jadi, kita harus bersyukur karena kelebihan itu ternyata tak dimiliki oleh semua orang dan mereka ingin memiliki kelebihan kita.

Apabila pola pikir berubah, kita akan memperlakukan rekan kerja tersebut menjadi lebih bijak lagi.

Kita memiliki keunggulan

Setelah pola pikir positif ada, kita akan melihat sikap iri dengan sudut pandang lain. Sikap iri pada dasarnya adalah hukum alam, khususnya untuk orang yang memiliki kelebihan.

Kalau ada rekan kerja yang iri, artinya mereka mau juga seperti kita.

Seperti peribahasa ada gula ada semut, kita yang memiliki kelebihan dan keunggulan pasti akan memunculkan orang-orang tak suka.

Arvan dalam siniar Smart Inspiration juga menambahkan, "Semakin banyak orang yang iri, artinya kemampuan Anda semakin obvious: nyata."

Lekatkanlah di dalam pikiran kalau ada rekan kerja yang iri itu baik karena artinya kita punya kelebihan yang tak mereka miliki.

Jangan menjadikan sikap iri mereka justru menutup keunggulan diri. Jadi, percayalah pada kelebihan yang kita punya.

Perlakukan mereka sebagai penggemar

Saat pola pikir kita telah berubah, yaitu memiliki kelebihan, lihatlah rekan kerja yang iri sebagai penggemar.

Mereka iri kepada kita karena ingin juga memiliki kelebihan yang dipunya. Oleh karena itu, perlakukanlah mereka dengan baik, seperti idol-idol memperlakukan fans-nya.

Jangan pernah tunjukkan raut wajah negatif. Agar emosi dapat terkontrol, tetaplah berbuat baik dan profesional kepadanya.

Selain itu, kita juga bisa mengajak mereka untuk belajar hal yang mereka irikan. Misalnya, saat mereka tak bisa menggunakan rumus excel yang sulit, kita bisa mengajarkannya.

Ajak bicara tatap muka

Seperti yang sudah disinggung di atas, rekan kerja yang iri sebenarnya tak selalu berkonotasi negatif. Bisa saja, mereka memiliki rasa iri untuk memotivasi agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah sikap iri rekan tersebut sampai mengganggu mobilitas kita.

Bahkan, tak jarang mereka melakukan hal-hal jahat yang membahayakan posisi dan pekerjaan kita.

Hal ini tentulah sangat tak etis dan tak profesional. Oleh karena itu, apabila menghadapi rekan kerja seperti ini, baiknya untuk mengajaknya berbicara secara tatap muka.

Perbincangan seputar tips menghadapi rekan kerja yang iri telah tersedia di siniar Smart Inspiration bertajuk “4 Tips Hadapi Sikap Iri di Lingkungan Kerja”.

Di sana, Arvan Pradiansyah, CEO Institute for Leadership and Life Management, memberikan tips-tips ampuh yang lebih mendalam.

Dengarkan siniarnya di Spotify atau akses tautan berikut https://spoti.fi/33YG7nB sekarang juga!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com