KOMPAS.com - Ketika merasa lelah dengan perilaku pasangan atau tidak bahagia dalam hubungan pernikahan, tak jarang pikiran ingin bercerai pun terlintas di pikiran.
Kendati demikian, bercerai bukanlah sesuatu yang bisa diambil tanpa berpikir panjang. Pasalnya, keputusan ini juga memiliki dampak negatif, termasuk membuat anak menderita.
Untuk itu, sebelum berpikir untuk bercerai, sebaiknya jawab dulu beberapa pertanyaan berikut ini.
Tanda-tanda tersebut adalah kekerasan, pasangan yang memiliki gangguan kecanduan namun tak kunjung diobati (meski kamu sudah berulang kali memintanya), dan menjadi contoh buruk pernikahan bagi anak.
Baca juga: Suami Terbukti Selingkuh, Cerai atau Tidak?
Jika salah satu dari hal ini terjadi pada pernikahan, artinya bercerai mungkin adalah solusi terbaik.
Jika merasa bahwa perilaku kita merupakan salah satu alasan perceraian, cobalah tanya diri sendiri: Apakah kita ingin mengubah perilaku itu?
Jika jawabannya adalah iya, maka masih ada harapan untuk menyelamatkan hubungan pernikahan, bukan?
Jika perilaku pasangan adalah salah satu masalahnya, pikirkan apakah kita tetap bisa mendiskusikan tentang perilaku itu bersama pasangan dengan tenang?
Jika bisa, bercerai mungkin bukan merupakan jawabannya.
Baca juga: Melihat Sisi Historis Fenomena Cerai di Dunia...
Jika masih ingin menyelamatkannya, maka kesampingkan dahulu keinginan untuk bercerai itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.