Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Terapi Air Dingin, Favorit Lady Gaga dan Madonna

Kompas.com - 21/04/2022, 07:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air dingin mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menyegarkan tubuh, meredakan rasa nyeri, hingga menurunkan berat badan.

Tidak mengherankan bila beberapa orang yang ingin mendapatkan manfaat ekstra memilih menceburkan tubuhnya ke dalam bak atau kolam berisi air dingin.

Orang-orang yang melakukannya menyebut metode tersebut sebagai cold plunge atau terapi air dingin.

Beberapa nama besar seperti Lady Gaga dan Madonna pun menjadikan terapi ini sebagai kegiatan favorit mereka, dengan membenamkan diri dalam air bersuhu rendah.

Praktik yang sama juga bisa kita lihat dari metode ice bathing yang dilakukan pembalap MotoGP sebelum turun ke lintasan di Sirkuit Mandalika pertengahan Maret yang lalu.

Baca juga: Jelang Lawan Jepang, 3 Pemain Timnas U-19 Indonesia Terapi Air Dingin

Apa terapi air dingin?

Menurut lektor klinis di NYU Langone Health, Thea Gallagher, terapi air dingin merupakan metode yang sejak dulu sudah dilakukan.

Dilansir dari Discover Magazine, menceburkan diri ke dalam air dingin sudah dilakukan orang-orang yang tinggal di Skandinavia.

Mereka suka terapi di air dingin untuk membilas racun, melancarkan aliran darah, dan melepaskan endorfin -hormon pereda nyeri dan stres.

Bahkan, terapi air dingin juga mendapat pengakuan dari dokter dari zaman Yunani Kuno Hippocrates dan Presiden ke-3 AS Thomas Jefferson.

Zaman dahulu Hippocrates berpikir bahwa terapi air dingin dapat membantu meringankan kelelahan.

Para dokter di tahun 1700-an juga merekomendasikan orang-orang yang mengalami demam untuk melakukan terapi tersebut.

Kepopuleran terapi air dingin semakin meningkat sebab atlet asal Belanda, Wim Hof mengklaim metode ini bisa mengurangi kecemasan dan stres.

Baca juga: Sering Dihindari, Mandi Air Dingin Justru Bagus untuk Kulit dan Rambut

Kedua manfaat itu bisa dirasakan apabila terapi air dingin dibarengi dengan teknik pernapasan dan meditasi tertentu menurut Wim Hof.

Ia sangat percaya ada potensi penyembuhan dengan membenamkan diri dalam air yang begitu dingin.

Sampai-sampai pria berusia 63 tahun tersebut menciptakan "Wim Hof Method", sebuah metode yang menggabungkan pernapasan, komitmen atau pola pikir, dan air dingin.

Di sisi lain, Wim Hof meyakini terapi air dingin jika dipraktikkan secara konsisten baik untuk kesejahteraan mental.

 

Manfaat terjun dingin

Agaknya yang disampaikan Wim Hof bisa dibenarkan menurut medis sebab ada banyak manfaat terapi air dingin bagi seluruh tubuh.

Hal tersebut dikatakan oleh ahli bedah ortopedi di Baltimore's Mercy Medical Center, Joseph Ciotola.

Ia mengatakan, terapi air dingin membantu meningkatkan sirkulasi darah.

"Terutama ketika kita mengubah panas dan dingin karena meningkatkan elastisitas pembuluh darah," kata Dr. Ciotola.

Ia menerangkan, semakin fleksibel pembuluh darah maka tekanan saraf bisa diatur secara baik. Dengan begitu, manfaat untuk menjaga kesehatan jantung juga dapat dirasakan.

Terapi air dingin di sisi lain memiliki efek antiinflamasi pada otot dan persendian yang dapat menurunkan risiko cedera dan rasa sakit.

Sementara penelitian yang diunggah melalui Biomed Central menunjukkan, air dingin dapat menurunkan suhu kulit, inti, dan otot.

Baca juga: Inilah Manfaat Mandi Air Dingin bagi Pembuluh Darah, Sudah Tahu?

Hal itu bisa menyebabkan vasokonstriksi alias penyempitan pembuluh darah sehingga peradangan akibat kerusakan otot bisa berkurang.

Terlebih lagi, suhu jaringan yang lebih rendah dapat menyebabkan penurunan sifat konduksi saraf, penurunan kejang otot, dan nyeri.

Sebuah penelitian kecil di tahun 2004 yang dipublikasikan NCBI mendapati penderita fibromyalgia dan asma merasakan lebih sedikit nyeri usai berenang air dingin dalam tempo empat bulan.

Hal yang hampir sama juga bisa dilihat dari penelitian tahun 2012 dan 2016 yang sama-sama dipublikasikan di NCBI.

Kedua penelitian menunjukkan, berendam air dingin setelah berolahraga dapat menurunkan nyeri otot.

Selain bermanfaat bagi fisik, Gallagher juga menyebut air dingin dapat mengurangi stres.

Fakta itu terungkap lewat penelitian tahun 2021 terhadap orang-orang berusia antara 19 dan 88 tahun yang berenang di laut selama musim dingin.

Baca juga: Mandi Air Dingin Malam Hari, Baik atau Buruk bagi Kesehatan?

Orang-orang yang berenang di air dingin dilaporkan memiliki tingkat stres lebih rendah dan perasaan sejahtera yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak berenang.

Manfaat air dingin yang dirasakan perenang menurut penelitian lainnya, meliputi penurunan ketegangan, masalah memori, dan suasana hati.

 

Terapi air dingin tidak boleh sembarangan

Setelah membaca manfaat dari air dingin, tentu kita semakin yakin bahwa tubuh akan semakin rileks setelah melakukannya.

Namun, menjadikan air dingin sebagai terapi sebaiknya memerlukan saran dari dokter.

“Air dingin memengaruhi tekanan darah, detak jantung, dan sirkulasi darah, dan dapat menyebabkan stres jantung,” kata Dr Zaslow.

Baca juga: Benarkah Mandi Air Dingin Bisa Turunkan Berat Badan?

“Dalam kasus yang jarang terjadi, itu telah memicu serangan jantung. Orang-orang dengan masalah kesehatan mendasar sangat berisiko untuk ini," tambahnya.

Apabila ingin mencoba terapi air dingin lakukan dulu secara pelan-pelan. Mulailah dari suhu 10 derajat Celcius atau kurang.

Kita juga harus merendam bagian tubuh tertentu yang sangat sakit atau seluruh tubuh hingga dagu selama 2-10 menit

“Namun, ingatlah, bahwa tidak ada yang bisa menyembuhkan semuanya, jadi itu harus menjadi intervensi tambahan untuk gaya hidup,” tambah Gallagher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com