Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

7 Tips Melatih Anak Berani Public Speaking Sejak Dini

Kompas.com, 4 Mei 2022, 17:00 WIB

Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Berbicara di depan umum merupakan keterampilan hidup yang sangat penting untuk dimiliki. Kegiatan tersebut pula yang menjadi daya tarik seseorang untuk menunjukkan kualitas dirinya.

Public speaking juga merupakan seni untuk memengaruhi orang lain agar dapat menjalin relasi yang luas. Kekuatan berbicara untuk mengomunikasikan segala hal ini penting dipupuk sejak dini.

Anak-anak dengan kemampuan berbahasanya yang masih terbatas harus memiliki keberanian untuk berkomunikasi.

Keberanian ini juga diceritakan dalam audio drama siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Kotaji si Ahli Panah”. Diceritakan Kotaji merupakan anak pemberani yang tidak takut berpendapat di hadapan para petinggi istana.

Namun, sering kali orangtua harus dihadapkan pada anak yang malu untuk menyuarakan pikirannya. Beruntungnya, masalah ini dapat diatasi dengan pembiasaan dan latihan.

Tips Melatih Anak agar Berani Berbicara di Depan Umum

Kebanyakan anak merasa gugup jika ia harus melakukan sesuatu sendiri atau tanpa campur tangan orangtuanya. Biasanya halini terjadi karena kebiasaan orangtua yang kurang mendidik anak untuk mandiri.

Baca juga: Dampak Era Informasi terhadap Jati Diri Generasi Muda

Anak juga memiliki perasaan takut salah. Maka dari itu, cara menghadapi ketakutan adalah dengan membuat mereka menjadi berani. Ini adalah beberapa cara untuk membuat anak lebih berani berbicara menurut Parent Circle.

1. Ajak anak untuk mendengarkan pembicaraan atau pidato

Cara terbaik untuk memperoleh keterampilan berbicara di depan umum adalah dengan belajar dari mereka yang telah menguasainya.

Jadi, bawa anak untuk kontak langsung dengan orang lain. Bisa juga diajak menonton monolog atau pidato. Hal ini bisa memicu keberaniannya untuk berbicara di depan umum.

2. Banyak membaca

Saat masa keemasannya, anak pasti memiliki rasa ingin tahu berlebih. Membaca merupakan cara terbaik untuk mempelajari kata-kata dan ide-ide baru. Ini juga membantu mereka dalam memahami cara merangkai frasa dan kalimat.

Selain itu, membaca nyaring juga bisa meningkatkan diksi, ekspresi, kejelasan berbicara. Maka dari itu, doronglah anak untuk banyak membaca buku.

3. Bawa anak untuk berlatih dengan teman sebayanya

Anak-anak akan lebih nyaman berbicara saat berada di sekitar teman sebayanya. Ia akan mulai terus berbicara ketika bertemu. Ajaklah mereka untuk melakukan permainan yang menitikberatkan pada kemampuan berbicara.

Dengan cara ini, anak dapat belajar kosa kata baru, serta bisa saling memberikan umpan balik. Anak juga dapat menunjukkan kesalahan, menyarankan ide untuk memperbaiki, dan menjadi lebih percaya diri.

4. Buat rutinitas untuk bercerita

Cerita selalu terdengar menarik bagi siapa saja. Sisihkanlah waktu untuk mendengarkan anak bercerita perihal keseharian yang dilakukan. Dari hal tersebut anak akan belajar cara merangkai kalimat yang baik.

Baca juga: Agar Keserakahan Tidak Menjadi Batu Sandungan

Selain itu, dorong anak untuk mau membacakan cerita-cerita dongeng yang disukai. Orangtua dapat meminta sang anak untuk membaca dongeng dengan suara nyaring.

5. Ajari anak untuk manfaatkan keadaan dengan humor

Ketika berada dalam situasi yang canggung, humor dapat menjadi penyelamat bagi semuanya. Seorang pembicara publik yang baik mampu menyelipkan humor-humor untuk membangkitkan suasana. Maka dari itu, mulailah ajarkan anak untuk mengembangkan rasa humor yang baik melalui aktivitas sehari-harinya.

6. Berani memanfaatkan peluang

Beri tahu anak untuk berani berbicara kepada orang banyak di berbagai kesempatan. Salah satu tempat terbaik untuk melakukan ini adalah sekolah.

Dorong anak untuk berbicara tiap kali sang guru memintanya. Jika mereka suka, daftarkan anak untuk mengikuti lomba debat atau diskusi untuk mengasah kemampuannya.

7. Berlatih berbicara

Sebelum bisa melakukan hal-hal di atas, melatih anak berbicara wajib dilakukan oleh orangtua. Salah satunya bisa dengan mengajarkan mereka berbicara di depan cermin.

Hal ini akan membantu anak meningkatkan pelafalan serta bahasa tubuh.

Manfaat Keterampilan Berbicara di Depan Umum

Mengapa berbicara di depan umum untuk anak-anak merupakan keterampilan yang penting? Berikut adalah beberapa manfaat berani berbicara di depan umum untuk anak-anak menurut Lumen Learning.

1. Kepuasan pribadi

Banyak orang yang takut saat akan berbicara di depan umum. Namun, perlu diketahui bahwa ketakutan itu hanyalah pikiran yang kita buat. Padahal, manfaat yang menanti lebih besar daripada itu.

Anak bisa menjadi sosok yang lebih percaya diri karena berhasil menyampaikan gagasannya di depan publik.

2. Berpikir kritis

Berbicara di depan umum juga merupakan cara yang bagus untuk membangun keterampilan berpikir kritis.

Baca juga: Kiat Menjadi Suami, Ayah, dan Kepala Keluarga yang Baik

Hal ini disebabkan karena sebelum berbicara, kita harus merangkai isi dari apa yang ingin disampaikan agar lebih informatif dan menarik. Nyatanya, usaha ini membutuhkan pemikiran yang kritis.

3. Pengembangan pribadi

Keterampilan komunikasi bisa mendorong diri untuk berkembang. Jika berani berbicara, kita bisa menyampaikan gagasan yang mampu mengubah suatu hal.

Kita juga bisa melihat salah satu kemampuan yang dimiliki oleh para pemimpin adalah berbicara di depan publik.

4. Koneksi sosial

Saat berbicara di depan umum, kita akan memiliki audiens yang beragam. Berbicara di depan publik ternyata mampu menumbuhkan koneksi dengan mereka apabila kita bisa membangunnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kontak mata ke audiens.

Dengarkan kisah menarik lainnya untuk tumbuh kembang anak dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua hanya di Spotify.

Jangan lupa untuk ikuti siniarnya agar anak dapat mendengarkan tiap ada episode terbaru!

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau