KOMPAS.com - Orangtua pasti akan senang jika anak-anaknya memiliki teman baik.
Artinya, buah hati kita memiliki teman bermain sekaligus tempat berbagi kisah serta rahasia.
Namun, bagaimana jika anak berteman dengan seseorang yang nampaknya bisa memberi pengaruh buruk bagi anak?
Misalnya, mengajak anak bolos sekolah atau mencuri.
Jika seperti ini, tentu orangtua akan khawatir apalagi bila terjadi pada anak usia pra-remaja.
Pada fase ini, biasanya anak akan lebih mudah terpengaruh dan menganggap temannya lebih penting dibanding orangtuanya.
Jadi penting sekali untuk berhati-hati menghadapi kondisi ini agar tidak membuat anak menjauh dari kita.
Baca juga: Anak Remaja Dijauhi Teman, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?
Namun, bagaimana cara memberitahu anak jika teman terdekatnya itu membawa pengaruh buruk tanpa menggunakan cara yang negatif?
Dilansir dari Moms, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua antara lain:
Timbulnya rasa ingin mengritik cara anak memilih temannya adalah hal wajar.
Namun, sebaiknya kita tidak melontarkan kritikan itu di hadapan anak.
Mengapa?
Menurut Family Education, hal itu hanya akan menyebabkan perdebatan.
Anak usia pra-remaja bisa bersikap defensif dan tidak berpikir rasional, membuatnya terus membela temannya.
Lebih baik, jika melihat anak melakukan beberapa perilaku buruk seperti temannya, beri tahu bahwa perilaku tersebut tidak dapat kita toleransi.
Baca juga: Kritik Orangtua Terbukti Bisa Membekas di Otak Anak, Seperti Apa?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.