Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2022, 15:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Laporan ini memaparkan hasil survei terbesar yang dilakukan oleh The Body Shop pada Desember 2021, dengan cakupan 26 negara dan 27.043 total responden, dimana lebih dari setengahnya berusia di bawah 30 tahun.

Riset ini menemukan bahwa 82% orang yang disurvei setuju bahwa sistem politik membutuhkan reformasi yang drastis agar sesuai untuk kebutuhan masa depan.

Sebanyak 84% orang juga mengatakan bahwa para politisi hanya mementingakan diri sendiri, dan 75% dari responden juga beranggapan bahwa para politisi ini melakukan korupsi.

Tiga perempat orang di bawah usia 30 tahun merasa bahwa politisi dan para pemimpin bisnis telah melakukan kekacauan bagi manusia dan planet ini.

Mayoritas, yaitu dua dari tiga orang juga setuju bahwa keseimbangan usia di dunia politik belum terjadi, dengan 8 dari 10 orang dari seluruh kelompok usia percaya bahwa usia ideal untuk memilih dalam pemilu (usia pertama kali diperbolehkan memilih) adalah 16 ke 18 tahun, walaupun di kebanyakan negara di seluruh dunia usia yang diperbolehkan untuk memilih adalah 18 tahun ke atas.

Sepertiga dari orang di bawah usia 30 tahun yang disurvei setuju bahwa lebih banyak kesempatan untuk kaum muda bersuara dalam pengembangan kebijakan dan/atau perubahan dapat membuat sistem politik menjadi lebih baik.

David Boynton, CEO The Body Shop mengatakan, “Posisi kami jelas. Masalah-masalah yang ada di dunia tidak bisa diselesaikan oleh orang yang sama dan kerap membuat keputusan yang sama pula."

"Riset kami menunjukkan bahwa mayoritas kaum muda positif terhadap masa depan, dan kita perlu mendengarkan pendapat serta ide-ide mereka dalam kancah politik."

The Body Shop berencana menggunakan jaringan globalnya untuk terus memberikan dukungan serta kesadaran agar lebih banyak kaum muda terlibat dalam politik.

Lalu mengapa perusahaan perawatan tubuh seperti The Body Shop ikut peduli terhadap urusan politik?

Menurut Boynton, sejak Anita Roddick mendirikan The Body Shop pada tahun 1976, perusahaan ini telah mengkampanyekan berbagai isu keadilan sosial dan juga lingkungan.

"Kami percaya bahwa bisnis-bisnis global mempunyai tanggungjawab terhadap komunitas dimana mereka beroperasi. Selama sejarah kami melakukan berbagai kampanye, dan telah menghasilkan perubahan langsung dalam inisiatif legislatif terbaru maupun perubahan kebijakan di lebih dari 24 negara sejak tahun 1990,"ujarnya.

"Be Seen Be Heard bermula dari keinginan untuk menciptakan dunia yang lebih adil bagi kaum muda, dan bersama dengan Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB – kami bertujuan untuk mengemban misi yang kami ucapkan tersebut."

Sementara Jayathma Wickramanayake, Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda mengatakan, “Kesenjangan kekuasaan, pengaruh, dan kepercayaan antar generasi menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini."

Menurutnya, kaum muda telah secara jelas melakukan berbagai macam kegiatan aktivisme di jalan-jalan, dalam sektor kemasyarakatan, dan juga di platform media sosial, yang semakin membuktikan bahwa mereka sangat peduli terhadap perubahan yang transformatif untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara, adil, dan berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com