Di awal mereka menikah, Talaat memiliki utang, sementara Tai tidak.
Tetapi keduanya bersepakat memutuskan untuk melunasi utang sebagai prioritas dan menyingkirkan segala kebutuhan yang kurang penting.
"Kami membuat banyak kompromi dan banyak perubahan."
"Kami harus berani untuk mengatakan tidak jika ada yang kurang sepakat."
"Merelakan impian liburan bersama sampai financial goals dalam hubungan kami tercapai, yaitu bebas dari utang," kenang dia.
Contoh financial goals itu setidaknya bisa dijadikan gambaran bagi muda-mudi yang sudah berkomitmen untuk menikah kemudian hari.
"Tidak apa-apa jika harus mengorbankan sesuatu demi tujuan bersama yang membuat kalian merasa bahagia dan puas secara finansial," papar dia.
Beberapa pasangan mungkin memilih untuk membuka rekening bank bersama untuk mencapai financial goals.
Dalam hal ini, penulis keuangan Desirae Odjick dari Half Banked mengatakan hal itu tidak terlalu diperlukan.
Yang penting adalah bagaimana komitmen dan menganggarkan bersama.
"Pencatatan anggaran adalah alat yang sangat berharga untuk melacak ke mana uang itu pergi," tulis dia.
Menggabungkan rekening bisa saja menimbulkan masalah di kemudian hari. Apalagi jika status hubungan masih dalam tahap pacaran.
Konteks ini bertujuan agar masing-masing pasangan bisa melindungi diri dari masalah keuangan yang tidak terduga.
Sebelum membahasnya, pastikan preferensi pribadi dan bagaimana hubungan dengan si dia.
Sudah di tahap serius atau masih main-main?
Sebab, pembahasan soal uang dapat berpengaruh pada kehidupan untuk ke depannya.
Baca juga: Jurus Mengatur Keuangan Keluarga dengan Aplikasi Digital
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.