Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 14:21 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Saat ini, nilai aksesori pelengkap tunangan dan pernikahan nampaknya sedikit bergeser.

Ya, jika sebelumnya banyak pasangan, terutama perempuan, uang mengidam-ngidamkan cincin tunangan mewah berharga mahal, kini lebih banyak yang memilih memakai cincin tunangan imitasi sebagai alternatif.

Produsen perhiasan Sterling Forever mengunggah sebuah reel di Instagram yang menjelaskan mengapa saat ini banyak pasangan yang melakukan prosesi lamaran dengan cincin palsu semacam ini.

Baca juga: Intip Cincin Tunangan Para Selebritas, dari J.Lo hingga Megan Fox

Dalam video dijelaskan, tren ini muncul untuk menghindari beberapa kesalahan yang merugikan, seperti salah ukuran atau desainnya tidak disukai oleh si penerima.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sterling Forever (@sterlingforever)

Dengan cincin tunangan imitasi, kerugian pun bisa dikurangi karena harganya yang lebih murah.

Jadi, cincin imitasi itu bersifat sementara, dan pasangan kekasih bisa membeli cincin asli bersama setelah benar-benar bertunangan.

Pro kontra cincin imitasi

Tentu saja unggahan tersebut menimbulkan pro kontra di kalangan warganet.

Pasalnya, meski banyak yang berpendapat hal ini sangat efisien, ada pula yang menganggap cincin palsu itu membuat makna tunangan menjadi hilang.

Dari kolom komentar, terlihat mereka yang setuju akan hal ini umumnya menjadikan faktor ekonomi sebagai alasannya.

Baca juga: Kourtney Kardashian Rusak Cincin Tunangan Seharga Rp 14 Miliar, Begini Reaksinya...

“Aku rasa ide ide ini sangat bagus, namun jujur saja, sebenarnya cincin palsu ini bisa diganti dengan ring pop atau cincin kertas dengan kata-kata manis tersembunyi, jauh lebih murah dan lebih manis,” ujar salah satu komentator.

Sementara itu, komentator lainnya mengaku lebih menginginkan cincin tunangan imitasi karena sisa uangnya bisa dibelanjakan untuk hal lain yang lebih penting.

Lalu, ada pula yang berpendapat cincin imitasi ini adalah ide yang bagus untuk menghindari rasa bersalah jika terjadi “kecelakaan”.

“Aku merasa orang-orang akan melakukannya untuk berjaga-jaga jika mereka menghilangkannya di lokasi melamar."

"Apalagi tidak sedikit yang melakukannya di pantai atau spot hiking,” tulis dia.

Selain itu, ada beberapa warganet yang “curhat” bahwa orangtuanya melakukan prosesi lamaran dengan cincin tunangan palsu. Berikut salah satunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com