Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2022, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Selain bumbu memasak, kunyit adalah salah satu tanaman rempah-rempah yang telah lama dianggap oleh banyak budaya memiliki kegunaan pengobatan.

Selama ratusan tahun, kunyit disebut-sebut memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, dan anti-tumor.

Menurut sebuah studi tahun 2016, bukti awal menunjukkan, produk dan suplemen kunyit, baik oral maupun topikal, dapat memberikan manfaat terapeutik untuk kesehatan kulit.

Sifat antibakteri kunyit

Penyebab jerawat adalah bakteri yang dikenal sebagai Propionibacterium acnes, yang paling banyak terdapat pada kulit manusia.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Nyeri Sendi, Olahraga hingga Minum Kunyit

Sering kali, antibiotik seperti eritromisin dan klindamisin — dalam kombinasi dengan asam azelaic — akan diresepkan untuk untuk mengobati jerawat yang parah.

Namun karena resistensi obat tumbuh, para peneliti terus menguji agen antimikroba baru.

Salah satu kemungkinan yang menjadi fokus penelitian adalah kurkumin yang ada di dalam kunyit.

Sebuah artikel tahun 2013 menunjukkan, kurkumin memiliki aktivitas antibakteri terhadap sejumlah bakteri, termasuk P. acnes, bila dikombinasikan dengan asam laurat.

Sifat antiinflamasi kunyit

Beberapa studi pendahuluan mengonfirmasi, kurkumin dalam kunyit dapat mengurangi peradangan pada manusia.

Dan menurut artikel tahun 2017, penelitian menunjukkan, kurkumin dapat membantu dalam pengelolaan kondisi oksidatif dan inflamasi.

Meskipun ada beberapa indikasi bahwa sifat antiinflamasi kunyit mungkin juga efektif pada jerawat, belum ada uji klinis besar tentang kemampuannya untuk membantu memperbaiki atau menyembuhkan jerawat.

Baca juga: Agar Tubuh Sehat, Kita Perlu Mengonsumsi Berapa Banyak Kunyit?

Mengobati jerawat dengan kunyit

Kunyit dapat dimanfaatkan untuk mengobati jerawat, baik secara oral maupun topikal.

Konsumsi oral biasanya mengikuti tiga metode, yakni:

• Memasak dengan kunyit sebagai bumbu penambah rasa

• Minum teh kunyit

• Mengonsumsi suplemen kunyit

Perhatikan juga bahwa kurkumin dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan tidak dianjurkan untuk orang dengan penyakit kandung empedu.

Dan, jika kita memilih untuk menggunakan kunyit secara topikal — seperti dalam masker wajah — bicarakan dengan dokter kulit tentang risiko reaksi alergi terhadap kurkumin.

Apalagi, kurkumin dalam kunyit ternyata bisa menjadi alergen dan menyebabkan dermatitis kontak yang menimbulkan munculnya ruam, serta iritasi pada kulit.

Baca juga: Bolehkah Minum Kunyit Tiap Hari? Simak Penjelasannya!

Oleh sebab itu, apabila kita mempertimbangkan untuk menambahkan kunyit ke dalam rutinitas perawatan jerawat, bicarakan hal ini dengan dokter kulit atau tenaga kesehatan profesional lainnya.

Karena mereka dapat memberikan kita wawasan untuk situasi tertentu, sekaligus merekomendasikan pilihan perawatan dengan hasil terbaik dan paling konsisten untuk jerawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com