Kemudian pelatih Georgetown, John Thompson Jr, meminta kepada tim Nike agar timnya juga memiliki model sepatu khusus.
Akhirnya, Nike mewujudkannya lewat koleksi Terminator dengan nama "Hoyas" yang terpampang di belakang versi lapangan.
Baca juga: LeBron James Bocorkan Sepatu Signature Terbarunya dari Nike
Di tahun 1989, Nike mencoba berinovasi dengan merancang sepatu dari "masa depan" yang membuat desainernya Tinker Hatfield merasa tertantang.
Dia mengatakan bahwa ketika merancang sepatu Air Mag, imajinasinya berkutat di kecerdasan buatan yang seolah-olah dapat membentuk kaki penggunanya.
Ia lalu membuat sebuah storyboard yang menceritakan adegan dia memakai sepatu.
Kemudian muncul ide bahwa "Power laces" alias sepatu tanpa tali pengikat dan itu dianggapnya sebagai pilihan tepat.
Hasil karya inilah yang kemudian menjadi pionir dari tipikal sepatu Nike tanpa tali hingga saat ini.
Selepas dari tahun 1989, Nike kemudian merilis dua kali sepatu tali tanpa pengikat di tahun 2011 dan di tahun 2016.
Rilisan terakhir dilakukan untuk mendukung yayasan Fox yang sukses mengumpulkan dana sekitar Rp 262 juta untuk disumbangkan.
Baca juga: Harga Sepatu Nike dan Sejarahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.