Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2022, 15:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

Menurut sebuah studi dalam International Journal of Endocrinology & Metabolism Oktober 2014, kualitas anti-inflamasi dalam kunyit dan kurkumin dapat bekerja untuk mengurangi resistensi insulin.

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak tubuh, dan hati mulai menolak atau mengabaikan sinyal yang dikirim insulin, hormon, untuk mengekstrak glukosa keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.

Dengan memasukkan glukosa ke dalam sel, maka kita menyediakan sumber bahan bakar utama bagi tubuh.

Sebuah studi di Biokimia dan Laporan Biofisika pada Maret 2019 yang menggunakan tikus menunjukkan, kurkumin menargetkan kerusakan metabolisme yang terjadi pada penyakit parkinson.

Namun, para penulis mengatakan studi manusia lebih lanjut diperlukan sebelum klaim dapat dibuat.

Baca juga: Agar Tubuh Sehat, Kita Perlu Mengonsumsi Berapa Banyak Kunyit?

Analisis Mei 2019 dalam jurnal Phytotherapy Research juga meninjau studi tentang efek ekstrak kurkumin pada faktor metabolisme pada pasien dengan sindrom metabolik.

Analisis tersebut menemukan, orang-orang mengalami peningkatan yang signifikan dalam kadar glukosa darah puasa, kadar trigliserida, kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL), dan tekanan darah diastolik.

Itu adalah angka terbawah dalam tekanan darah, atau tekanan di antara detak jantung.

Tetapi, tidak ada perbaikan signifikan yang ditemukan dalam ukuran pinggang atau tekanan darah sistolik, yang merupakan angka teratas dalam pembacaan tekanan darah dan mengukur tekanan di arteri.

Halaman:
Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com