Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quiet Quitting Juga Terjadi dalam Hubungan Asmara, Ketahui Gejalanya

Kompas.com, 5 September 2022, 07:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Quiet quitting menjadi fenomena di dunia kerja ketika banyak orang memilih kerja seperlunya, dengan alasan tertentu.

Mereka tak lagi memberikan dedikasi lebih pada pekerjaan, kantor maupun pencapaian kantornya.

Sebaliknya para pekerja menerapkan batasan untuk kehidupan pribadinya, berlawanan dengan tren hustle culture.

Baca juga: Quiet Quitting: Fenomena Kerja Seperlunya yang Melanda Anak Muda

Namun rupanya, quiet quitting tak hanya terjadi dalam karier karena juga bisa berlaku dalam kehidupan asmara seseorang.

Seperti apa?

Quiet quitting dalam hubungan asmara

Quiet quitting sebenarnya banyak terjadi dalam hubungan asmara seseorang, disadari atau tidak.

Hal ini terjadi ketika hubungan seakan hanya berjalan sepihak dan hanya satu orang saja yang mengupayakannya.

Quiet quitting adalah ketika salah satu pasangan membatasi keterlibatannya dalam hubungan dan hanya sekedar bersikap seperlunya agar hubungan tetap berjalan, namun tidak berkembang.

Sikap ini mungkin bisa dipandang sebagai upaya melindungi kesehatan mental jika diberlakukan di dunia kerja namun tidak berlaku demikian jika berkaitan dengan romansa.

Baca juga: Benarkah Quiet Quitting Baik untuk Kesehatan Mental? Ini Pendapat Ahli

Pasalnya, perilaku ini membuat pasangan tidak bisa memiliki hubungan yang sehat, yang erat kaitannya dengan emosional seseorang.

Riset membuktikan sentralitas hubungan berkaitan dengan jalinan kognitif yang sehat dari diri sendiri dan orang lain.

Artinya, orang yang menjadikan hubungan asmaranya bukan sebagai prioritas cenderung mengalami lebih sedikit ketergantungan dan kepuasan.

Ada kalanya, perilaku quiet quitting dilakukan hanya untuk sementara demi fokus untuk mencapai hal lain seperti pendidikan, karier maupun hobi.

Namun jika itu berlaku permanen maka bisa menjadi bentuk toxic relationship yang merusak relasi kita.

Baca juga: Tanda-tanda Toxic Relationship dan Cara Menanganinya

Perbedaannya dengan ghosting

.Shutterstock .
Harap dipahami pula jika tindakan quiet quitting dalam hubungan tidak sama dengan ghosting.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau