Ghosting adalah tindakan menghilang yang dilakukan oleh salah satu pihak sehingga menyebabkan hubungan berakhir.
Dalam quiet quitting, hubungan tersebut tetap bertahan meskipun kepuasan yang dirasakan tak lagi ada.
Hal ini secara perlahan mengikis ikatan emosional yang mengikat pasangan bersama dan mungkin hanya bertahan demi komitmen yang sudah terlanjut dibuat, seperti pernikahan.
Baca juga: Mengapa Ghosting Terasa Sangat Menyakitkan?
Quiet quitting, yang terjadi dalam hubungan asmara, adalah proses multi cabang yang berawal dari ketidakpedulian emosional, atau sikap apatis, seiring waktu menggantikan perasaan cinta.
Tidakan ini juga berupa menarik diri secara mental dan psikologis dari hubungan yang dijalani.
Berikutnya, seseorang juga cenderung menjauhkan diri secara fisik dari pasangannya dengan menghindari menghabiskan waktu bersama.
Apakah pasangan kita melakukannya tanpa disadari? Berikut adalah gejala quiet quitting dalam hubungan.
Baca juga: Love Bombing, Ketika Pasangan Memberi Perhatian Berlebih
Seseorang yang bertahan dalam hubungan yang hambar dan berperilaku quiet quitting mungkin memiliki keinginan untuk berpisah dengan pasangannya.
Akan tetapi niatan itu terkendala sejumlah hal misalnya takut sendirian atau biaya perpisahan yang mahal, dalam berbagai arti.
Motifnya mirip ketika terjadi di dunia kerja, orang melakukannya karena masih membutuhkan pekerjaan dan penghasilannya.
Ada juga kemungkinan jika pasangan yang melakukan quiet quitting sedang berusaha untukmenguji kemungkinan mengakhiri hubungan.
Hal ini dilakukan sebagai tahap awal berupa perpisahan emosional sebelum benar-benar mantap mengakhiri hubungannya.
Baca juga: Cara Terbaik Mengakhiri Hubungan Cinta, Jangan Cuma Lewat WhatsApp!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.