Ia menambahkan, meski semua orang ingin masalahnya didengar, pastikan untuk mmengungkapkan semua masalah dengan cara yang baik guna membangun hubungan dokter dan pasien yang baik pula.
Baca juga: Tips Konsultasi Dokter via Online agar Tetap Efektif
Akan tetapi, jangan takut untuk menginterupsi perkataan dokter apalagi jika merasa kekhawatiran kita terus diabaikan.
Misalnya, dengan mengatakan, "Maaf dokter, saya sudah berusaha menjawab semua pertanyaan Anda, namun saya masih belum yakin apakah masalah saya sudah terselasaikan. Jadi, bisakah dokter membantu saya mengetahui kenapa saya merasa lelah dan sulit bernapas akhir-akhir ini?"
Menurut Dr. Wen, pasien dapat mengendalikan percakapan jika terus diabaikan, karena pasien punya hak untuk memprotes dokter jika merasa dokter tak memahami dan menangani masalah kita dengan tepat.
Dr. Wible berpendapat, jika kita tidak ingin meminum obat, langsung katakan yang sejujurnya pada dokter.
Jadi tak perlu ada pembahasan lebih jauh soal kemungkinan kita minum obat, yang sebenarnya sia-sia.
Begitu pula jika kita menginginkan rujukan untuk pergi ke terapis fisik atau hanya ingin memastikan tentang penyakit yang diderita, katakan lah secara langsung.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Gugup Saat Memeriksakan Diri ke Ginekolog
Jika semua langkah di atas gagal, mungkin sudah saatnya kita mencari dokter baru.
Ingat, nyawa kita bisa saja ada di tangan dokter.
Jadi, tidak perlu membuang-buang waktu untuk berdiskusi dengan dokter yang tidak cocok dengan kita.
Kita membutuhkan dokter yang dapat dipercaya dan mampu menciptakan rasa aman.
Jadi, jika tidak cocok dengan dokter kita saat ini, jangan ragu untuk mencari alternatif dokter yang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.