Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pertanyaan soal Tampon dan Jawabannya secara Detail

Kompas.com - Diperbarui 27/12/2022, 14:45 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tampon adalah alat sanitasi menstruasi yang sudah digunakan oleh perempuan Mesir sejak abad ke-15 SM yang berbahan papirus lunak.

Para perempuan di masa Romawi kuno juga memanfaatkan tampon yang terbuat dari wol.

Dalam berbagai masa dan peradaban, tampon dibuat dari berbagai material yang berbeda mulai dari kertas, rumput atau tanaman lain.

Baca juga: Penggunaan Tampon yang Benar Turunkan Risiko Infeksi pada Vagina

Namun di masyarakat Indonesia, tampon memang belum terlalu populer apalagi jika dibandingkan pembalut.

7 pertanyaan soal tampon yang paling sering muncul

Tampon bisa jadi alternatif ketika sedang mengalami menstruasi sebagai pengganti pembalut atau menstruasi cup.

Beberapa orang lebih menyukainya karena dinilai praktis dan lebih higienis.

Namun banyak yang ragu untuk mencobanya karena berbagai pertanyaan soal tampon yang belum terjawab.

Misalnya saja,

Apa itu tampon?

Tampon adalah produk yang terbuat dari bahan yang mampu menyerap darah menstruasi dari area kewanitaan.

Bentuknya kecil dan memanjang karena sengaja didesain agar mudah dimasukkan ke dalam vagina dengan atau tanpa aplikator.

Termasuk dalam produk sekali pakai dan harus dibuang segera setelah digunakan.

Baca juga: Tampon Organik Lebih Aman untuk Kesehatan Vagina?

Seberapa sering harus diganti?

Tampon sebaiknya digunakan maksimal selama delapan jam namun kebanyakan orang menggantinya setelah pemakaian 4-6 jam.

Membiarkan tampon terlalu lama dapat menyebabkan infeksi bakteri yang disebut sindrom syok toksik atau risiko kesehatan serius lainnya.

Bisakah dipakai di malam hari?

ilustrasi tampon ilustrasi tampon
Tampon tergolong aman dipakai sepanjang malam ketika kita tidur.

Dibandingkan pembalut, risiko 'bocor' maupun rembes lebih kecil karena bentuk dan posisinya.

Dianjurkan untuk memasang tampon baru sebelum tidur dan segera menggantinya setelah bangun.

Apakah sakit?

Banyak orang ragu memakai tampon karena khawatir membuat vagina terasa sakit atau tidak nyaman.

Pada awalnya, mungkin terasa agak membingungkan atau aneh karena adanya benda asing di area vagina kita.

Baca juga: Apa Itu Tampon? Ini Cara Menggunakan Tampon Saat Haid Tanpa Rasa Sakit

Namun tidak ada rasa sakit yang terjadi selama proses memasukkan maupun posisinya tepat.

Selain itu, pastikan kita memilih ukuran tampon yang tepat dengan daya serap yang sesuai dengan pola menstruasi.

Risiko nyangkut di vagina

Kekhawatiran lain adalah tampon yang nyangkut di vagina dan sulit dikeluarkan.

Risiko ini memang mungkin terjadi namun tak perlu panik karena kita tetap bisa mengeluarkannya.

Kuncinya adalah rileks atau mengubah posisi tubuh agar bisa meraih tampon tersebut maupun talinya.

Baca juga: Begini Cara Mengeluarkan Tampon yang Tersangkut

Tampon dengan pewangi

Sama seperti pembalut, tampon juga banyak jenis dan mereknya termasuk yang mengandung pewangi.

Namun tidak disarankan untuk menggunakan variasi ini karena kandungan wewangian dapat mengganggu kadar bakteri di dalam vagina.

Padahal kita membutuhkan bakteri baik untuk melindungi vagina dari infeksi dan organisme penyebab penyakit.

Baca juga: Awas, Tampon Berpewangi Berbahaya untuk Vagina!

Apakah tampon memiliki tanggal kedaluwarsa?

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Tidak banyak orang yang paham jika tampon bisa kadaluwarsa.

Umumnya produk ini bertahan digunakan maksimal lima tahun namun berisiko berjamur atau dipenuhi bakteri jika ditaruh di tempat lembab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com